Dividen Telkom 2025 Dibagikan Sesuai Hasil RUPST, Capai Rp21 Triliun

- Dividen tunai Rp21,04 triliun disahkan dalam RUPST Telkom 2025.
- Dividen per saham mencapai Rp212,46, naik 20% dari tahun sebelumnya.
- Dalam RUPST juga menetapkan Dian Siswarini sebagai Direktur Utama dan Angga Raka Prabowo sebagai Komisaris Utama.
Jakarta, FORTUNE – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) resmi menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp21,04 triliun dari laba bersih tahun buku 2024. Dividen Telkom 2025 siap dibagikan setelah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (27/5).
Nilai dividen tersebut setara dengan 89% dari total laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu. Selain agenda pembagian dividen, RUPST Telkom tahun ini juga menandai tonggak baru dalam kepemimpinan perusahaan. Pasalnya, Telkom juga mengumumkan jajaran direksi baru.
Dividen per saham capai Rp212,46
Total dividen Telkom mencapai Rp21,04 triliun. Setiap pemegang saham TLKM akan memperoleh dividen sebesar Rp212,46 per saham. Dividen ini akan dibagikan kepada para pemegang saham yang tercatat dalam recording date pada 22 Juni 2025.
Mengacu pada harga saham TLKM di pasar per 27 Mei 2025 sebesar Rp2.860 per saham, imbal hasil (dividend yield) mencapai hampir 7,5%. Angka ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang mencari keuntungan pasif dari portofolio saham BUMN telekomunikasi.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah dividen Telkom 2025 menunjukkan peningkatan signifikan. Pada tahun buku 2023, TLKM hanya membagikan dividen sebesar Rp17,58 triliun.
Kenaikan hampir 20% terjadi meskipun laba bersih perusahaan mengalami penurunan 3,71% secara tahunan (year-on-year). Sebelumnya, Telkom meraih laba Rp24,56 triliun, lalu turun menjadi Rp23,64 triliun.
Kinerja keuangan tetap stabil
Sepanjang 2024, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp150 triliun. Angka tersebut naik tipis 0,50% YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp149,21 triliun.
Meski laba bersih mengalami penurunan 3,71% YoY dari Rp24,56 triliun menjadi Rp23,64 triliun, kinerja keuangan perusahaan tetap solid. Margin EBITDA Telkom terjaga di kisaran 50% dengan nilai EBITDA mencapai Rp75 triliun.
Hal ini mencerminkan efisiensi operasional yang kuat. Perusahaan juga membukukan laba operasional sebesar Rp24,1 triliun dengan margin 16,1%.
Sementara itu, margin laba bersih berada di level 15,8%. Angka yang didapatkan Telkom tetap kompetitif di tengah tantangan industri digital dan agenda transformasi infrastruktur.
Selain membagikan dividen dalam jumlah besar, RUPS Telkom juga menyetujui alokasi laba ditahan sebesar Rp2,6 triliun atau 11% dari laba bersih tahun buku 2024. Dana ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis jangka panjang, termasuk ekspansi data center, penguatan jaringan fixed broadband IndiHome, serta pengembangan layanan enterprise.
Jajaran direksi dan komisaris baru
RUPST Telkom 2025 juga meresmikan perubahan jajaran direksi. Dian Siswarini ditunjuk sebagai Direktur Utama Telkom menggantikan Ririek Adriansyah yang telah menjabat sejak 2019.
Dian dikenal sebagai Presiden Direktur dan CEO XL Axiata sejak 2015. Lalu, ia mengundurkan diri dari jabatannya pada 3 Desember 2024.
Di sisi komisaris, Angga Raka Prabowo, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, resmi diangkat sebagai Komisaris Utama menggantikan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro yang mengundurkan diri per 10 April 2025.
Langkah strategis ini mendapat sambutan positif dari pasar. Saham TLKM pada perdagangan Selasa (27/5) naik lebih dari 2% ke level Rp2.860 per saham.
Dalam sebulan terakhir, harga saham Telkom telah terapresiasi sekitar 11% yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek bisnis dan arah strategis perusahaan. Selain itu, imbal hasil dividen yang menarik dan prospek pertumbuhan dari lini bisnis digital makin menguatkan Telkom sebagai salah satu saham blue chip.