MARKET

Bayan Resources (BYAN) Cetak Laba Bersih Jumbo Rp33,7 T di 2022

Kontribusi terbesar dari penjualan batu bara pihak ketiga.

Bayan Resources (BYAN) Cetak Laba Bersih Jumbo Rp33,7 T di 2022ilustrasi bahan baku dari supplier (pexels.com/Mike B)

by Ekarina

10 March 2023

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan batu bara milik pengusaha Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) pada 2022 membukukan laba bersih US$2,17 miliar atau sekitar Rp33,7 triliun (asumsi kurs Rp15,479.25/ dolar AS). Jumlah tersebut tumbuh 79,70 persen bila dibandingkan realisasi laba bersih tahun sebelumnya sebesar US$1,21 miliar.

Kenaikan laba bersih yang dicatatkan perusahaan sejalan dengan naiknya pendapatan dan bisnis batu bara perseroan. Hingga akhir tahun lalu, BYAN membukukan total pendapatan US$4,70 miliar atau Rp72,80 triliun, naik 64,90 persen bila dibandingkan pendapatan 2021 yakni sebesar US$2,85 miliar. 

Mengutip laporan keuangan perusahaan, pendorong pendapatan BYAN pada 2022 sebagian besar berasal dari penjualan batu bara pihak ketiga US$4,39 miliar, diikuti penjualan ke pihak berelasi US$300,3 juta. Adapun, pendapatan dari bisnis non batu bara perseroan tercatat menyumbang US$10,8 juta. 

Secara rinci, ekspor batu bara pihak ketiga antara lain ke China National Machinery Import and Export Corporation tercatat US$577,63 juta, diikuti TNB Fuel Service Sdn.Bhd US$319,23 juta. "Sedangkan ekspor ke pihak lain-lain masing -masing di bawah 10 persen senilai US$3,12 miliar," tulis manajemen dalam laporan keuangan dikutip, Jumat (10/3).


 

Beban keuangan

Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan pun naik secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$1,53 miliar dari sebelumnya US$1,10 miliar. Hal itu menyebabkan perseroan mengantongi laba kotor US$3,16 miliar, masih lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar US$1,74 miliar.

Sementara itu, dengan dicatatkannya beban operasional yang beberapa di antaranya mengalami kenaikan seperti beban penjualan, beban administrasi dan beban lain, menyebabkan BYAN mencatatkan laba sebelum pajak US$2,94 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya US$1,62 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perusahaan pun mencatatkan laba bersih US$2,17 miliar, tumbuh signifikan bila dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar US$1,2 miliar. 

Perusahaan juga mencatatkan aset US$9,34 miliar hingga penghujung 2022, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$2,43 miliar.  Sedangkan dari sisi liabilitas perusahaan tercatat sebesar US$1,95 miliar dari US$570 juta di 2021. Adapun, total ekuitas  yang dicatat perseroan pada 2022 sebesar US$3,9 miliar, yang juga meningkat dari tahun sebelumnya sebesar US$2,43 miliar.