Ekspor Kopi Berangsur Pulih, LPEI Bidik Pasar Jepang

Jakarta,FORTUNE - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) tahun ini akan membidik pasar Jepang sebagai negara tujuan ekspor dari kopi organik jenis java ijen. Sebab, LPEI telah mendampingi pengembangan bisnis kopi organik di kawasan Pegunungan Ijen, Banyuwangi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun bahkan meminta LPEI lebih kreatif dan inovatif, supaya Indonesia dapat memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi. Menurutnya, ekspor merupakan salah satu engine growth yang sangat penting.
"LPEI yang berfungsi sebagai pemberi kredit atau credit enhancer, sebagai fasilitator, akselerator, maupun agregator harus meningkatkan kreativitas dan inovasi," kata Sri Mulyani melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (10/1).
Berdasarkan catatan Indonesia Eximbank Institute, permintaan kopi dunia di tahun 2022 akan semakin meningkat seiring harga yang juga semakin tinggi. Apalagi, pasarnya juga semakin luas. Ekspor perdana kopi hasil binaan Desa Devisa LPEI di Subang saja mencapai 18 ton untuk tujuan Arab Saudi.
Permintaan ekspor mulai membaik
Selain itu, LPEI memandang permintaan kopi dunia berangsur naik setelah hampir dua tahun menurun akibat dampak pandemi global.
Memasuki tahun 2021, permintaan kopi dunia sudah menunjukkan tren menggembirakan. Nilai ekspor kopi Indonesia rebound ditopang oleh kenaikan harga kopi dunia. Meski demikian, pertumbuhan nilai kopi masih minus yaitu sebesar -1,9 persen pada periode kumulatif Januari hingga Oktober 2021. Namun, pencapaian tersebut relatif membaik dibandingkan dengan tahun 2020 yang sempat -6,9 persen.
Corporate Secretary LPEI Chesna F. Anwar menjelaskan, rantai pasok logistik menjadi terganggu akibat kebijakan sejumlah negara yang membatasi transportasi dan arus keluar masuk barang antar negara. Kendala ini pun menyebabkan volume perdagangan kopi menurun, terutama di jalur pasar ekspor dunia.