ELPI Targetkan Pendapatan Rp1,38 T dan Laba Bersih Rp333 M

- PT ELPI menargetkan pendapatan Rp1,38 triliun dan laba bersih Rp333,63 miliar pada 2025.
- Strategi penambahan armada dan ekspansi pasar global menjadi kunci mencapai target tersebut.
- Alokasi belanja modal sebesar Rp1 triliun akan digunakan untuk pengadaan kapal baru.
Jakarta, FORTUNE - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI), emiten sektor pelayaran, mematok target ambisius untuk 2025. Mengandalkan strategi penambahan armada dan ekspansi pasar global, ELPI memproyeksikan pendapatannya menembus Rp 1,38 triliun dengan laba bersih Rp 333,63 miliar. Target ini merupakan kelanjutan dari kinerja solid pada 2024.
Untuk mewujudkan target tersebut, manajemen perseroan memaparkan rencana strategis penambahan jumlah armada dan perluasan jangkauan pasar ke luar negeri. Secara bertahap, ELPI akan merambah pasar pelayaran di negara-negara Asia dan Timur Tengah, menyusul langkah awal ekspansi yang telah dilakukan di Malaysia.
Ambisi penambahan armada ini didukung alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan sejumlah kapal, meliputi estimasi 1-3 unit fast crewboat, 1 unit multicat, 6-7 unit offshore support vessel, hingga 5 unit tug & barge. Sumber pendanaan capex berasal dari kas internal perusahaan sebesar 20 persen dan pinjaman perbankan 80 persen.
"Sumber capex berasal dari internal kas karena posisi cash kami sangat positif dan dari pinjaman perbankan. Saat ini, sudah terdapat offering letter. Selain itu, kami juga sedang mempertimbangkan untuk bond ke depannya. Kami lihat potensinya seperti apa dengan ekspansi kami, dan ini juga menjadi opsi-opsi buat dipertimbangkan oleh perseroan," demikian penjelasan manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/4).
Sebagai bekal mencapai target 2025, ELPI telah mengamankan sejumlah kontrak lama senilai Rp900 miliar dan kontrak baru senilai Rp2,3 triliun selama 2024. Kontrak baru mencakup pula pengadaan lima set tug & barge.
Menyongsong 2025, ELPI mencermati pasar minyak dan gas di Indonesia diproyeksikan stabil meskipun tren fluktuasi global masih terjadi. Kondisi ini menjaga keberlangsungan industri offshore dan membuka peluang besar seiring kebutuhan peremajaan kapal yang banyak memasuki usia operasional maksimal.
Meski demikian, perseroan mengakui ketidakpastian global, khususnya persaingan antara dua perekonomian besar dunia, tetap menjadi tantangan utama dalam bisnis offshore.
"Untuk itu, setiap tahun ELPI selalu mempersiapkan diri agar saat dunia berubah dan situasi tidak pasti, kita tetap siap," demikian keterangan manajemen.
Kinerja solid sepanjang 2024, dengan pendapatan meningkat 11,73 persen menjadi Rp 1,20 triliun dan laba bersih melonjak 63,77 persen mencapai Rp 263,98 miliar, menjadi landasan optimisme ELPI.
Pertumbuhan tahun lalu, terutama hasil diversifikasi bisnis melalui bidang usaha tug & barge serta bulk & transshipment yang menciptakan sumber pendapatan baru. Atas hasil positif tersebut, ELPI akan membagikan dividen Rp13,50 per saham, sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dengan total nilai dividen mencapai Rp100,06 miliar.