MARKET

Mengenal Jenis-jenis Reksadana

Reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham.

Mengenal Jenis-jenis ReksadanaKhakimullin Aleksandr/Shutterstock
12 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Jika Anda adalah investor pemula, jangan sungkan bertanya pada perencana keuangan atau teman yang lebih berpengalaman dalam urusan investasi. Mereka mungkin akan menyarankan Anda untuk menempatkan dana pada instrumen reksadana ketimbang jual-beli saham. 

Alasannya sederhana: pada reksadana, Anda tak perlu repot-repot menghabiskan waktu menghitung risiko, melainkan cukup membeli paket-paket investasi racikan manajer investasi berpengalaman. Ini tentu lebih efisien ketimbang harus menentukan portofolio investasi sendiri.

Namun, sebelum menentukan reksadana mana yang akan dibeli, ada baiknya Anda mengetahui jenis-jenis reksadana yang tersedia. Ini penting untuk memaksimalkan keuntungan dalam memperkuat kondisi finansial.

Saat ini ada empat jenis reksadana yang dikenal luas, yakni reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Berikut penjelasan ringkasnya:

1. Reksadana Pasar Uang

Ini adalah jenis reksadana dengan risiko paling rendah karena menawarkan kenaikan imbal hasil relatif stabil. Dalam reksadana pasar uang, dana investor ditempatkan pada instrumen investasi yang masa jatuh temponya kurang dari satu tahun.

Bentuknya bisa berupa deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya. Jangka waktu investasi reksadana yang relatif pendek bertujuan untuk menjaga likuiditas dan memelihara modal investor.

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Oleh beberapa investor, reksadana pendapatan tetap juga kerap disebut dengan reksadana obligasi. Pasalnya ini adalah jenis reksadana yang menempatkan minimal 80 persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau obligasi.

Risikonya tergolong sedang, namun lebih besar dari reksadana pasar uang. Reksadana ini biasanya cocok untuk investor yang berencana menempatkan dananya dalam jangka menengah 1-5 tahun. 

Dalam reksadana pendapatan tetap, penempatan dana pada instrumen obligasi dimaksimalkan dengan tujuan menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. 

Related Topics