Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Harga Minyak Global Rebound Usai Serangan Ukraina Ke Kilang Minyak Rusia

ilustrasi kilang minyak (unsplash.com/mantasos)
ilustrasi kilang minyak (unsplash.com/mantasos)
Intinya sih...
  • Harga minyak global rebound setelah serangan Ukraina ke kilang minyak Rusia
  • Minyak mentah naik 2,63% ke US$60,22 per barel, brent naik 2,31% ke US$64,46 per barel
  • Serangan Ukraina merusak depot minyak di Novorossiysk dan mengganggu pasokan minyak global
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Harga minyak kembali rebound usai serangan pesawat nirawak Ukraina menghantam depot minyak di pusat energi utama Rusia. Hal ini lantas memicu kekhawatiran baru terhadap situasi pasokan minyak.

Berdasarkan Trading Economics, minyak mentah naik 2,63 persen ke level US$60,22 per barel. Sejalan dengan itu, minyak mentah brent naik 2,31 persen ke level US$64,46 per barel. Kedua lonjakan harga ini terjadi pada pukul 17:48 WIB

"Harga ini di jalur untuk mengakhiri penurunan dua minggu berturut-turut, didukung oleh risiko pasokan. Drone Ukraina menghantam pelabuhan Laut Hitam Rusia, Novorossiysk, semalam, menyusul serangan udara besar Rusia di Kyiv," dikutip dari Trading Economics, Jumat (14/11).

Sebelumnya, harga Brent dan WTI turun sekitar 3 persen pada Rabu, setelah laporan OPEC memperkirakan pasokan global akan seimbang dengan permintaan pada 2026, yang semakin mengubah proyeksi sebelumnya tentang defisit pasokan.

Reuters melaporkan serangan tersebut merusak sebuah kapal, blok apartemen, dan depot minyak di Novorossiysk hingga melukai tiga awak kapal. Pelabuhan itu pun terpaksa menghentikan ekspor minyak. Sementara Transneft, perusahaan monopoli pipa mingak menunda pasokan minyak mentah ke terminal tersebut.

Adapun, pengiriman minyak mentah melalui Novorossiysk mencapai 3,22 juta ton, atau 761.000 barel per hari, pada bulan Oktober, dengan total 1,794 juta ton produk minyak yang diekspor.

"Intensitas serangan ini telah meningkat, jauh lebih sering. Pada akhirnya, serangan tersebut dapat menghantam sesuatu yang menyebabkan gangguan jangka panjang," kata Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS.

Di sisi lain, Badan Informasi Energi AS melaporkan kenaikan stok minyak mentah sebesar 6,4 juta barel menjadi 427,6 juta barel pada pekan yang berakhir 7 November, lebih tinggi dari perkiraan. Sedangkan persediaan bensin dan sulingan turun.

AS juga menjatuhkan sanksi yang melarang transaksi dengan perusahaan minyak Rusia, Lukoil dan Rosneft, setelah 21 November sebagai bagian dari tekanan untuk mendorong Kremlin ke meja perundingan perang Ukraina.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us

Latest in Market

See More

Harga Minyak Global Rebound Usai Serangan Ukraina Ke Kilang Minyak Rusia

14 Nov 2025, 21:42 WIBMarket