IHSG Diproyeksi Menguat Ditopang Sentimen Suku Bunga

28 Mei 2025, 08:06 WIB

Pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan lanjut menguat pada Rabu (28/5), setelah ditutup naik 0,15 persen di level 7.198 kemarin.

Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim memprediksi IHSG hari ini bergerak di rentang support 7.130, pivot 7.200, dan resisten 7.250. Meskipun disinyalir sempat terjadi profit taking lanjutan, namun IHSG masih mampu bertahan di atas level MA200 yang di sekitar level 7.137. "Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak konsolidasi di kisaran 7.130-7.250," kata Ratna damam riset hariannya.

Mengikuti penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia, LPS memutuskan untuk menurunkan tingkat bunga penjaminan untuk tabungan berdenominasi rupiah di bank umum menjadi 4,0 persen dari 4,25 persen (27/5). Untuk tingkat bunga penjaminan berdenominasi valas di bank umum turun menjadi 2,0 persen dari 2,25 persen. Untuk tingkat bunga penjaminan BPR turun menjadi 6,5 persen dari 6,75 persen. Tingkat bunga penjaminan tersebut berlaku sejak 1 Juni 2025 sampai dengan 30 September 2025.

Dari Amerika Serikat, pada sisa pekan ini di antaranya akan dirilis FOMC minutes (28/5) serta data personal income, personal spending dan indeks PCE prices (30/5). Indeks PCE prices core, yang merupakan indikator inflasi yang dicermati oleh The Fed, diperkirakan 0,1 persen (MoM) pada April 2024 dari 0 persen (MoM) pada Maret 2025. Dari Eropa akan dirilis data tingkat pengangguran di Jerman pada bulan Mei 2025 (28/5) yang diperkirakan tetap pada level 6,3 persen, seperti bulan sebelumnya. Dari Asia, akan dirilis data Consumer Confidence Jepang (29/5) bulan Mei 2025 yang diperkirakan berada di level 31,8 dari 31,2 pada April 2025.

Daftar saham pilihan Phintraco di Rabu (28/5): KLBF, MAPI, JPFA, ASSA, dan ADRO.

Sementara itu, CGS International Sekuritas menilai, penguatan signfikan indeks di bursa Wall Street (seiring ditundanya pemberlakuan tarif impor ke Uni Eropa) diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. Di lain sisi, terkoreksinya harga mayoritas komoditas dan sikap hati-hati investor menjelang libur panjang berpotensi menjadi katalis negatif untuk indeks harga saham gabungan.

"IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.140/7.080 dan resisten 7.260/7.320," demikian catatan CGS International Sekuritas.

Daftar saham pilihan mereka adalah MAPA, SILO, KLBF, BTPS, BBRI, dan TPIA.