Fundamental Membaik, Unilever (UNVR) Cetak Laba Bersih Rp1,2 triliun

- Laba bersih Unilever mencapai Rp1,2 triliun, naik 224,7% dari kuartal sebelumnya.
- Penjualan domestik meningkat 21,5% menjadi Rp9,5 triliun, meski terkoreksi 14,5% secara tahunan.
- Strategi perbaikan kinerja meliputi stabilisasi harga, pengembangan merek inti, dan ekspansi portofolio produk.
Jakarta, FORTUNE - Emiten barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melaporkan perolehan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun sepanjang kuartal pertama 2025. Angka ini tumbuh hingga 224,7 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, namun masih terkoreksi 6,6 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Kinerja positif ini salah satunya ditopang oleh meningkatnya penjualan. Pada kuartal I 2025, Unilever membukukan penjualan sebesar Rp9,5 triliun. Penjualan domestik ini meningkat 21,5 persen dari kuartal empat tahun lalu. Namun, bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu maka pertumbuhannya terkoreksi 14,5 persen secara tahunan.
Peningkatan juga tercermin dari margin laba sebelum pajak yang naik signifikan sebesar 1.054 basis poin menjadi 16,8 persen secara kuartalan. Sementara itu, margin laba kotor UNVR tumbuh 365 basis poin menjadi 48,2 persen pada kuartal I 2025. Namun, jika dibandingka periode yang sama tahun lalu, angkanya masih turun 177 basis poin.
President Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengakui secara tahunan memang masih menjadi tantangan tetapi secara kuartalan sudah membaik dengan adanya pertumbuhan dan profibilitas. Ia pun yakin capaian kinerja saat ini akan memberikan fondasi yang kokoh untuk mendorong pertumbuhan di masa depan.
"Kinerja ini mencerminkan hasil dari inisiatif tegas dan tepat sasaran yang dilakukan Perseroan untuk mengatasi tantangan operasional. Kemajuan ini memberikan fondasi yang kokoh untuk mendorong pertumbuhan di masa depan,” ujar Benjie dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/4).
Strategi Perbaikan Kinerja
Benjie juga menyampaikan sepanjang kuartal ini perusahaan terus fokus menjalankan strategi perbaikan. Strategi tersebut mencakup upaya menstabilkan harga, mengurangi stok di pelanggan, meningkatkan profitabilitas mitra distributor, serta memperkuat layanan pelanggan.
Lebih jauh, perusahaan mendorong pertumbuhan melalui optimalisasi merek inti. Di kuartal ini, Unilever meluncurkan kembali Clear, Sunlight, dan Royco dengan pendekatan terbaru yakni kualitas produk, harga yang kompetitif, distribusi luas, promosi agresif, hingga peningkatan pengemasan dan mempertajam posisi merek.
Unilever juga memperluas portofolio dengan menjangkau segmen atas dan bawah, dengan memperkenalkan beberapa inovasi.
Untuk menggarap segmen bawah, Unilever membawa strategi kemasan ekonomi seperti pada produk Rinso kemasan Rp500 dan Glow & Lovely DermaGlow dengan ukuran lebih kecil namun teknologi pencerah yang lebih canggih. Sementara di segmen premium, peluncuran produk mencakup Dove Pro-Ceramide Serum Body Wash, LUX Peaceful Galaxy, hingga Close Up White Now.
Kemudian, untuk mengoptimalkan momentum penting hari raya ari raya untuk menarik lebih banyak pengguna dan meningkatkan penggunaan. Merek makanan ikonik yang ditonjolkan, Bango misalnya, mengangkat Semur sebagai hidangan khas Lebaran dan memperkuat eksekusi pemasaran melalui berbagai kanal offline dan komunitas.
"Ke depannya, kami terus berkomitmen melaksanakan strategi kami guna membangun fondasi yang lebih kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan. Prioritas utama kami di tahun 2025 adalah meningkatkan merek utama kami agar semakin unggul," pungkas dia.