Jakarta, FORTUNE - Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatat penurunan pendapatan pada semester I 2025 seiring divestasi yang dilakukan perusahaan terhadap unit bisnisnya pada tahun lalu.
Pada semester I 2025, APLN hanya membukukan penjualan dan pendapatan usaha perseroan sebesar Rp1,68 triliun, angka ini turun 10,5 persen jika dibandingkan Rp1,88 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada periode yang sama, APLN membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp1,06 triliun, turun 8,8 persen dari Rp1,16 triliun. Sementara itu pendapatan berulang APLN juga menurun 13,1 persen dari Rp723,5 miliar pada semester I 2024 menjadi Rp629,0 miliar pada semester I tahun ini.
Corporate Secretary APLN Justini Omas, mengatakan divestasi Hotel Pullman Vimala Hills telah berdampak langsung terhadap pendapatan Perusahaan. “Tapi, hasil dari divestasi itu justru memperkuat fundamental APLN mengingat dananya dipakai untuk membangun hotel baru di Bali dan juga melunasi sebagian utang," kata Justini dalam keterangan dikutip Kamis (31/7).
Saat ini, seluruh utang APLN berada dalam mata uang rupiah, dengan jatuh tempo terdekat pada 2027. Dengan adanya pelunasan seluruh utang dalam mata uang asing, APLN terbebas dari risiko fluktuasi nilai tukar dan beban biaya bunga yang tinggi.
"Langkah efisiensi keuangan terus kami lakukan untuk menjaga likuiditas dan daya saing produk-produk APLN di pasar. Kami optimis hingga akhir tahun kinerja Perusahaan akan terus bertumbuh dengan fundamental bisnis yang semakin kokoh," ujar Justini.