Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pendapatan Intikeramik (IKAI) Capai Rp176,8 Miliar, Ini Penopangnya

Ilustrasi lini usaha IKAI/Dok IKAI
Intinya sih...
  • Pendapatan usaha PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (PTPP) mencapai Rp176,8 miliar dengan gross profit margin 47,02 persen.
  • Segmen keramik dan hotel menjadi penopang utama pendapatan, dengan kontribusi setara sebesar 50% terhadap total pendapatan.
  • IKAI berkomitmen memperkuat segmen hospitality dengan layanan tambahan seperti coworking spaces dan konsep dining inovatif, serta fokus pada optimalisasi kapasitas dan inovasi produk.

Jakarta, FORTUNE - Emiten proudusen keramik, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (PTPP) mencatat pendapatan usaha Rp176,8 miliar, dengan gros profit margin sebesar 47,02 persen.

Direktur Utama IKAI Yohas Raffli mengatakan raihan tersebut salah satunya disokong oleh segmen keramik dan hotel.

Untuk segmen keramik, produk andalannya Essenza mencatat pendapatan sebesar Rp88,3 miliar dengan gross profit margin sekitar 18 persen. Tahun lalu juga IKAI meluncuran varian Smooth Grip untuk tetap relevan dengan pasar.

Sementara itu, segmen bisnis perhotelan yang dikelola melalui prinsipal Swissbel Group dengan dua properti perusahaan, Swiss-Belhotel Bogor dan Swiss-Belinn Gajah Mada Medan, mencatat pendapatan Rp88,5 miliar dengan gross profit margin di kisaran 76 persen.

"Kontribusi segmen bisnis menunjukkan keseimbangan, dengan segmen keramik dan perhotelan masing-masing berkontribusi setara sebesar 50 persen terhadap total pendapatan," kata Yohas melalui keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/4).

Adapun dengan hasil kinerja dari perhotelan, IKAI akan memperkuat segmen hospitality dengan mengembangkan layanan tambahan seperti coworking spaces, serta konsep dining inovatif, guna meningkatkan daya tarik pelanggan.

Yohas jua mengatakan, 2024 bukan tahun yang udah dan penuh tantangan. Misalnya kenaikan signifikan harga gas industri, meningkatnya biaya bahan baku, persaingan ketat dari produk impor, serta permintaan domestik terhadap produk lokal yang cenderung melambat.

Meski begitu IKAI berkomitmen menerapkan strategi sinergi antar-segmen bisnis, serta fokus pada optimalisasi kapasitas, inovasi produk, dan penguatan kolaborasi.

IKAI berkomitmen untuk kembali kepada jati dirinya sebagai investment company melalui optimalisasi portofolio bisnis strategis. Perusahaan tersebut optimistis dapat bertumbuh secara berkelanjutan bukan hanya melalui rutinitas operasional tetapi juga melalui inisiatif strategis.

IKAI mencatat jumlah aset hingga akhir 2024 sejumlah Rp1,1 triliun, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya. Posisi liabilitas dan ekuitas dipertahankan setara dengan tahun lalu dengan rasio debt to equity 0,3 kali.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us