Pendapatan Turun, Laba Jasuindo (JTPE) Q1-2025 Justru Naik 16%

- Laba bersih JTPE naik 16,18 persen menjadi Rp51,16 miliar pada Q1-2025.
- Pendapatan perseroan turun 6 persen, dipengaruhi pergeseran pengakuan penjualan.
- Penjualan lokal JTPE naik 3 persen dengan produk kartu pembayaran mendominasi penjualan.
Jakarta, FORTUNE - PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), emiten security printing, mencatatkan kinerja keuangan menarik pada kuartal I-2025. Meskipun pendapatan perseroan sedikit menurun, laba bersih JTPE justru melonjak lebih dari 16 persen, menunjukkan peningkatan efisiensi dan profitabilitas internal perusahaan. Laba bersih JTPE mencapai Rp51,16 miliar selama periode Januari–Maret 2025, tumbuh 16,18 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Pada periode sama, pendapatan perseroan turun tipis 6 persen menjadi Rp348,32 miliar. Direktur Utama JTPE, Allan Wibisono Oei, mengatakan penurunan pendapatan ini bukan disebabkan oleh volume penjualan yang menurun, melainkan pergeseran pengakuan penjualan dalam pembukuan perusahaan.
Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh keberhasilan perseroan menekan beban pokok penjualan (HPP). Pada kuartal I-2025, HPP JTPE turun signifikan menjadi Rp244,58 miliar, dari Rp276,01 miliar pada kuartal I-2024. Penurunan beban ini terutama berkat penurunan harga bahan baku utama, seperti chip, serta efisiensi menyeluruh yang dilakukan pada seluruh lini bisnis, mencakup optimalisasi dana kas, pengelolaan modal kerja, hingga lindung nilai valuta asing.
Dari sisi kontribusi segmen, pendapatan dari segmen non-security JTPE menunjukkan pertumbuhan kuat 19 persen, mencapai Rp51,76 miliar. Namun, segmen security yang selama ini menjadi kontributor utama penjualan perseroan justru turun 9 persen menjadi Rp296,55 miliar.
Penjualan lokal JTPE juga tercatat meningkat 3 persen, mencapai Rp286,45 miliar. Secara produk, kartu pembayaran (payment card) mendominasi penjualan perusahaan, didorong oleh kebutuhan yang terus berkembang dari sektor perbankan.
Dengan capaian pada kuartal pertama, JTPE semakin fokus mengejar target pertumbuhan yang telah ditetapkan manajemen pada awal tahun ini, yaitu pertumbuhan pendapatan dan laba pada level double digit sepanjang 2025.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja guna mencapai target tersebut, perseroan akan terus melakukan efisiensi secara konsisten pada setiap lini bisnisnya. Selain itu, JTPE berupaya menjangkau pasar-pasar potensial dengan potensi margin tinggi.
Direktur Utama JTPE, Allan Wibisono Oei, optimistis strategi ini akan membuahkan hasil.
“Dengan fondasi kinerja yang kuat dan strategi yang terarah, JTPE optimis dapat mencapai target pertumbuhan yang telah ditetapkan untuk tahun 2025,” demikian Allan dalam keterangannya, Kamis (8/5).
Terkait pembagian imbal hasil bagi pemegang saham, untuk tahun buku 2024 JTPE akan mengusulkan rasio pembayaran dividen (payout ratio) 70 persen. Angka ini meningkat tipis dari rasio pembayaran dividen laba tahun buku 2023 sebesar 69,3 persen.
“Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham,” ujar Allan.