Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Profil dan Prospek Saham BUMI, Ekspansi Bisnis Non-Batu Bara

Area tambang
Ilustrasi tambang (pexels.com/Vlad Chețan)
Intinya sih...
  • PT Bumi Resources Tbk (BUMI) adalah salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, terutama di sektor batu bara.
  • Kinerja BUMI mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,9 persen dan penurunan laba bersih 76,1 persen.
  • BUMI mengakuisisi saham Wolfram dan Jubilee Metals Limited untuk memperluas portofolio perusahaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) tengah menjadi sorotan di kalangan investor seiring dengan tren kenaikan harga saham yang cukup kuat, disertai volume perdagangan yang tinggi. Meskipun saham BUMI turun 1 poin atau 0,51 persen ke posisi Rp197 per lembar pada 12 November 2025, volume perdagangan BUMI tetap solid mencapai 7.957.024.800 saham.

Capaian tersebut didorong oleh kinerja keuangan yang mengesankan dan keputusan ekspansi bisnis di luar batu bara. Langkah tersebut dinilai menunjukkan komitmen BUMI dalam memperkuat posisinya di pasar global dan berpeluang melanjutkan tren positif.

Berikut rangkuman profil dan prospek saham BUMI yang kini sedang menarik perhatian di bursa.

Profil PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merupakan perusahaan yang berfokus pada sektor pertambangan, terutama batu bara dan minyak bumi. Kegiatan usahanya mencakup penambangan, pengolahan, serta pemasaran hasil tambang, yang berpusat di Kalimantan Timur.

Didirikan pada tahun 1973 dengan nama PT Bumi Modern, perusahaan ini awalnya bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata. Pada tahun 1998, BUMI mulai mengalihkan fokus bisnisnya ke sektor energi dan sumber daya alam, kemudian berganti nama menjadi PT Bumi Resources Tbk pada tahun 2000.

Kini, Bumi Resources dikenal sebagai salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia melalui anak usahanya Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin Indonesia. Selain itu, BUMI juga memiliki portofolio tambang mineral seperti Dairi Prima Mineral di Sumatera Utara, Gorontalo Minerals dan Citra Palu Minerals di Sulawesi, serta aset minyak melalui Gallo Oil di Yaman.

Kinerja keuangan BUMI mencatatkan penurunan laba bersih

Kinerja keuangan BUMI pada kuartal III/2025 menunjukkan pertumbuhan pendapatan kuat meskipun terdapat penurunan laba bersih yang drastis.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2025, Bumi Resources mencatatkan pendapatan sebesar 1.037,2 juta dolar AS per akhir September 2025. Capaian tersebut berhasil tumbuh 11,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 926,9 juta dolar AS.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 29,4 juta dolar AS, menurun 76,1 persen dari 122,9 juta dolar AS pada kuartal III/2024.

Pihak manajemen Bumi Resources menjelaskan bahwa perusahaan berhasil membukukan profitabilitas operasional positif dengan margin yang membaik melalui efisiensi dan pengelolaan biaya yang disiplin di tengah pasar yang menantang.

Bumi Resources mengakuisisi saham Wolfram

Lonjakan harga saham BUMI didorong oleh aksi korporasi besar yang menjadi sorotan investor. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) diketahui telah menyepakati proses akuisisi 100 persen saham senilai 63,5 juta dolar Australia atau sekitar Rp698,98 miliar atas Wolfram Limited (WFL). Wolfram Limited adalah perusahaan tambang emas dan tembaga asal Australia.

Akuisisi tersebut menjadi bagian dari strategi diversifikasi ke aset non-batubara. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi BUMI dalam industri pertambangan logam strategis dan berkontribusi positif pada kinerja keuangan.

Kepemilikan BUMI di Jubilee Metals Limited

Tidak hanya Wolfram, BUMI juga memiliki kepemilikan saham sebesar 41,36 persen di Jubilee Metals Limited (JML) per 30 September 2025. Perusahaan tersebut bergerak di bidang pertambangan emas yang sudah memasuki tahap produksi di Australia.

Kepemilikan BUMI atas JML merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam diversifikasi, terutama di sektor mineral bernilai tinggi selain batu bara.

Adapun akuisisi JML dilakukan secara bertahap dalam dua mekanisme, yaitu konversi utang menjadi penyertaan modal dan transaksi jual beli saham atau penerbitan saham baru.

Keputusan yang dilakukan BUMI dinilai bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan upaya memperkuat posisi perusahaan di tengah tren permintaan global akan mineral strategis.

Permintaan batu bara yang tinggi

Dari segi fundamental, prospek saham BUMI masih menjanjikan dalam jangka pendek dan menengah. Hal tersebut didukung oleh permintaan batu bara dari India dan China yang tinggi di tengah tantangan pasar.

Ekspansi bisnis di luar batu bara yang agresif juga berperan besar dalam portofolio perusahaan. Akuisisi Wolfram ditargetkan sudah dapat berproduksi dalam 1-2 tahun ke depan, memberikan sumber pendapatan baru yang lebih stabil. BUMI menargetkan 50 persen pendapatannya akan berasal dari luar batu bara pada 2030.

BUMI dinilai memiliki prospek cerah dalam jangka panjang melalui transformasi bisnis dan portofolio aset strategis yang solid.

Risiko yang perlu diwaspadai investor

Sejumlah analisis menilai positif langkah manuver akuisisi yang dilakukan oleh BUMI untuk aset non-batu bara di tahun 2025. Optimisme terhadap prospek bisnis dalam jangka panjang mendorong penguatan harga di pasar.

Terlepas dari prospeknya yang cerah, investor perlu mewaspadai potensi koreksi teknikal akibat euforia lonjakan harga pada saham BUMI yang cukup tajam. Potensi suspensi sementara di bursa untuk menjaga stabilitas pasar juga memberikan tekanan jangka pendek.

Pergerakan harga saham BUMI yang signifikan menggambarkan minat tinggi investor pada emiten batu baru tersebut. Peningkatan BUMI tidak hanya didorong oleh kinerja operasional di sektor batu bara, tetapi didukung juga oleh strategi ekspansi ke sektor non-batu bara.

FAQ seputar PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

  1. Apa itu PT Bumi Resources Tbk (BUMI)?
    PT Bumi Resources Tbk (BUMI) adalah salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia yang beroperasi sebagai perusahaan induk. Perusahaan ini dikenal sebagai produsen batubara termal terbesar di Indonesia.
  2. Apa bisnis utama PT Bumi Resources Tbk?
    Bisnis utama BUMI adalah sebagai perusahaan induk untuk anak-anak usahanya di sektor pertambangan, dengan fokus utama pada batu bara. Perusahaan ini juga telah melakukan diversifikasi ke mineral lainnya.
  3. Siapa pemilik mayoritas BUMI?
    Pemilik mayoritas PT Bumi Resources Tbk (BUMI) adalah March Energy (Hongkong) Limited, yang menguasai 45,78 persen saham per 31 Oktober 2025. March Energy sendiri merupakan gabungan dari Grup Bakrie dan Grup Salim.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yunisda DS
EditorYunisda DS
Follow Us

Latest in Market

See More

Profil dan Prospek Saham BUMI, Ekspansi Bisnis Non-Batu Bara

13 Nov 2025, 20:27 WIBMarket