Anak Usaha Erajaya (ERAL) Bagi Dividen Rp8 per Saham, Beberkan Target 2025

Jakarta, FORTUNE - Anak usaha Grup Erajaya, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), menetapkan pembagian dividen sebesar Rp8 per saham untuk tahun buku 2024.
"Jumlah dividen ini mewakili sekitar 20 persen dari laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2024," kata Direktur Sinar Eka Selaras, Suryawati dalam paparan publik ERAL, Kamis (5/6).
Selain mengumumkan dividen, perseroan juga mengungkapkan alokasi belanja modal sebesar Rp38 miliar sampai dengan Rp40 miliar pada 2025. Itu untuk mendukung rencana ekspansi ERAL sepanjang tahun ini. Perseroan sendiri menargetkan membuka sekitar 50 sampai 60 toko baru.
"Namun kami tetap memperhatikan kondisi perekonomian di Indonesia saat ini dengan sangat berhati-hati. Karena kami mau menjaga dan memastikan setiap toko yang dibuka itu bisa cukup sehat dan memberikan kontribusi margin yang baik kepada perusahaan," ujar Direktur Utama ERAL, Djohan Susanto dalam kesempatan yang sama.
Pada kuartal-I 2025, ERAL telah membuka 10 toko baru di beberapa merek utama, yakni: 2 toko Garmin, 2 toko Asics, 3 toko Under Armour, dan 3 toko JD Sports. Secara total, perseroan telah memiliki 113 toko di segmen bisnis smart, 41 toko di segmen active, dan 25 toko di segmen lifestyle.
Sejalan dengan rencana ekspansi itu, ERAL berupaya menjaga pertumbuhan bisnis agar cukup seimbang dengan tren yang perseroan catat dalam 3 tahun terakhir. Khususnya di tengah dinamika ekonomi domestik dan global saat ini.
"Kami masih terus memantau apa yang akan terjadi terhadap kondisi ekonomi untuk sisa 6 sampai7 bulan ke depannya," kata Djohan.
Per akhir kuartal I-2025, penjualan bersih ERAL bertumbuh 25,6 persen (YoY) dari Rp1,09 triliun menjadi Rp1,37 triliun. Sementara itu, laba bersihnya naik tipis 3,2 persen (YoY) dari Rp41 miliar menjadi Rp42 miliar.
ERAL mencatatkan laba bersih sebesar Rp201,5 miliar pada 2024, menurun 4,5 persen (YoY) dari Rp211,0 miliar. Namun, pendapatan perseroan bertumbuh 29,7 persen (YoY) dari Rp3,7 triliun menjadi Rp4,8 triliun.