Surya Artha Finance (SANF) Tebar Dividen Rp64,9 Miliar

- Surya Artha Nusantara Finance (SANF) menyetujui pembagian dividen sebesar Rp64,9 miliar kepada pemegang saham, setara dengan 30% capaian laba perusahaan pada tahun buku 2024.
- Dividen interim sebesar Rp17,8 miliar telah dibayarkan, sementara sisanya akan dibayarkan pada 28 Mei 2025. Perusahaan juga menahan sebagian laba bersih sebagai cadangan dan untuk pengembangan usaha ke depan.
- Pada tahun 2024, SANF mencatat pertumbuhan solid dengan pendapatan mencapai Rp835,59 miliar, didukung oleh berbagai segmen seperti pembiayaan korporasi, konsumen, anjak piutang, dan lain-lain.
Jakarta, FORTUNE - PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) menyetujui untuk memberikan dividen senilai Rp64,9 miliar kepada pemegang saham.
Jumlah dividen itu setara dengan 30 persen dari total laba persoan pada tahun buku 2024 yang sebesar Rp215,9 miliar. Keputusan ini pun menunjukkan kebijakan perusahaan yang berhati-hati namun tetap berkomitmen memberikan imbal hasil kepada investor.
Dilansir dari keterbukaan informasi, perseroan telah membagikan Rp17,8 miliar sebagai dividen interim pada 23 Oktober lalu. Sementara 47,1 miliar selebihnya akan dibayarkan kepada pemegang saham.
"Dana Rp47,1 miliar akan dibayarkan kepada pemegang saham selambat-lambatnya pada 28 Mei 2025,"dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/4).
Selain untuk dividen, SANF juga menetapkan penggunaan laba bersih lainnya akan ditahan dan dijadikan cadangan oleh perseroan. Menajemen SANF merincikan bahwa sebanyak Rp25 juta akan dialokasikan sebagai dana cadangan perseroan. Sedangkan Rp150,9 miliar diputusakan sebagai laba ditahan guna penguatan modal dan pemngembangan usaha ke depan.
RUPST yang digelar pada 21 April 2025 itu juga menyetujui dan mengesahkan penetapan gaji dan tunjangan anggota direksi, honorarium dan tunjangan anggota dewan komisarin untuk tahun buku 2025.
Kinerja Surya Artha Nusantara Finance 2024
Adapun kinerja SANF selama 2024 menunjukkan pertumbuhan yang solid, mencerminkan ketahanan bisnis perusahaan di tengah tantangan ekonomi. Pada periode tersebut, emiten yang bergerak di bidang jasa keuangan, khususnya pembiayaan korporasi dan pelaku usaha ini membukukan jumlah pendapatan Rp835,59 miliar. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang sejumlah Rp714,5 miliar.
Adapun pendapatan tersebut disokong oleh beberapa segmennya, seperti sewa pembiayaan yang berkontribusi Rp694,1 miliar, tumbuh dari tahun sebelumnya Rp608,64 miliar. Pembiayaan konsumen Rp100,24 miliar, melonjak dari Rp67,29 miliar. Anjak piutang menyumbang Rp19,84 miliar, naik dari Rp15 miliar pada 2023. Kemudian pembiayaan modal usaha berkontribusi Rp18 juta. Lalu pendapatan bunga dan lain-lain sebanyak Rp21,37 miliar.Sementara total beban mencatatkan nilai Rp565,3 miliar, meningkat dari Rp502,81 miliar.
Dari sisi nerca keuangan, Surya Artha membukukan jumlah ekuitas Rp1,27 triliun, naik dari akhir 2023 yang sebesar Rp1,08 triliun. Jumlah liabilitas tercatat sebesar Rp5,95 triliun. Adapaun total asset yang dibukukan senilai Rp7,23 triliun, meningkat dari akhir tahun sebelumnya Rp6,11 triliun.