MARKET

Anak Usaha Krakatau Steel IPO 2023, Bidik Dana hingga Rp3 T

PT Krakatau Sarana Infrastruktur berniat IPO pada 2023.

Anak Usaha Krakatau Steel IPO 2023, Bidik Dana hingga Rp3 TPabrik Hot Strip Mill PT Krakatau Steel (Persero). Dok. Krakatau Steel

by Tanayastri Dini Isna KH

30 December 2022

Jakarta, FORTUNE – Anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2023, sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

“Untuk [target dana] IPO anak perusahaan [kami membidik] di US$100 juta sampai US$200 juta,” ujar Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim di paparan publik virtual, Jumat (30/12).

Mengacu pada kurs per Jumat, Rp15.459,80 per dolar Amerika Serikat (AS), maka target dana yang dihimpun dari IPO itu sama dengan Rp1,55 triliun sampai dengan Rp3,1 triliun.

Manajemen Krakatau Steel memastikan ketersediaan standby buyer saat mengeksekusi aksi korporasi tersebut. “Jikalau tak ada [standby buyer], tentu kami juga tak akan melakukannya [IPO],” imbuhnya.

Saat ini, Silmy menyebut sudah ada komitmen dari standby buyer dalam IPO KSI, walau ia enggan membocorkan detail dari standby buyer itu. Itu mendongkrak optimisme perseroan memboyong entitas anaknya ke bursa. Sebab, dengan begitu, rencana tersebut tak akan terdampak konsisi pasar modal domestik ataupun internasional.

“Jadi, IPO KSI memang untuk memperkuat kinerja. Itu akan membantu juga dalam sustainability-nya ke depan,” katanya.

Selain IPO KSI, Krakatau Steel juga akan menggelar rights issue sebesar 20 persen saham kepada publik, sebagai tindak lanjut dari hasil rapat dengan Komisi VI DPR pada Selasa (29/11).

Pipeline IPO dan rights issue di BEI

Bursa Efek Indonesia/Dok. Desy Y/Fortune Indonesia

Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi menyebut, setidaknya ada 64 calon perusahaan yang masuk daftar pipeline OJK pada 2023. Ditambah 12 perusahaan yang berencana rights issue. Secara akumulatif, ada 90 emiten yang masuk dalam rencana penawaran umum berupa IPO, rights issue, dan penawaran umum berkelanjutan (PUB) efek bersifat utang dan sukuk (EBUS).

Dari pipeline, menurutnya ada sejumlah emiten yang berniat melantai dengan nilai emisi di atas Rp1 triliun. “Tak hanya 1 IPO [saja], ini masih proses dan ada di pipeline. Kapan akan masuk? Tahun depan,” katanya di Konferensi Pers Akhir Tahun 2022 Pasar Modal di Main Hall BEI, Kamis (29/12).

Kendati demikian, jumlah realisasi pencatatan efek itu masih bisa berubah. Itu bergantung pada kondisi pasar, kesiapan masing-masing calon emiten, dan lainnya.