MARKET

Laba ITMG Meroket 152% di 2022, Rekor Tertinggi Pandemi

ITMG mencetak laba bersih US$1,2 miliar di 2022.

Laba ITMG Meroket 152% di 2022, Rekor Tertinggi PandemiIlustrasi batu bara ITMG. (Website ITMG)
23 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencetak rekor laba tertinggi pada 2022, sejak pandemi melanda, yakni mencapai US$1,2 miliar atau Rp18,24 triliun. Itu meroket 152,28 persen dari 2021, yang hanya US$475,39 juta.

Adapun, pada tahun pertama pandemi di Indonesia (2020), ITMG mencatatkan laba bersih sejumlah US$39,47 juta atau sekitar Rp600,02 miiliar.

Selain itu, pendapatan bersih ITMG pun melonjak 75 persen (YoY) menjadi US$3,63 miliar pada 2022 (sekitar Rp55,18 triliun) dari sebelumnya US$2,07 miliar (sekitar Rp31,48 triliun) pada 2021.

Pendapatan terbesar berasal dari unit usaha Indominco Mandiri (IMM), dengan nilai US$1,05 miliar. Di posisi selanjutnya ada Trubaindo Coal Mining (TCM) dengan kontribusi US$1,27 miliar. Sementara itu, Bharinto Ekatama menyumbang pendapatan bersih sebanyak US$1,59 miliar; Jorong Barutama Greston (JBG) US$103,91 juta; dan Kitadin US$48,5 juta.

Di akhir perdagangan Kamis (23/2), saham ITMG naik 0,91 persen ke harga Rp35.900, bersamaan dengan penguatan IHSG 0,43 persen ke level 6.839.

Peningkatan beban Indo Tambangraya

Bersamaan dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, beban pokok pendapatan ITMG pun naik dari US$1,16 miliar menjadi US$1,74 miliar. Begitu pun dengan beban penjualan yang naik dari US$100,41 juta jadi US$169,76 juta.

Beban umum dan administrasi dan beban keuangan juga meningkat masing-masing menjadi US$41,91 juta dan US3,35 juta. Terakhir, beban pajak penghasilan juga terkerek naik dari US$145,69 juta menjadi US$345,44 juta.

Bersamaan dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, beban pokok pendapatan ITMG pun naik dari US$1,16 miliar menjadi US$1,74 miliar. Begitu pun dengan beban penjualan yang naik dari US$100,41 juta jadi US$169,76 juta. Beban umum dan administrasi dan beban keuangan juga meningkat masing-masing menjadi US$41,91 juta dan US3,35 juta. Terakhir, beban pajak penghasilan juga terkerek naik dari US$145,69 juta menjadi US$345,44 juta.

Dari segi neraca, aset Indo Tambangraya Megah membukukan pertumbuhan aset dari US$1,66 miliar menjadi US$2,64 miliar. Beberapa pos yang berkontribusi terhadap kenaikan itu, antara lain: kas dan setara kas sejumlah US$1,43 miliar (naik dari US$690,97 juta) dan putang usaha US$280,48 juta (naik dari US$175,42 juta).

Ekuitas ITMG pun meningkat, dari sebelumnya US$1,20 miliar menjadi US$1,95 miliar. Pun begitu dengan total liabilitas yang bertumbuh menjadi US$689,89 juta, dari US$464,68 juta.

Related Topics