MARKET

Penggalangan Dana Startup: Pilih IPO atau Modal Ventura?

Startup Nanotech memutuskan galang dana lewat IPO.

Penggalangan Dana Startup: Pilih IPO atau Modal Ventura?Ilustrasi Startup/ Shutterstock wowomnom
11 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Startup Nanotech (PT Nanotech Indonesia Global) memutuskan untuk menghimpun pendanaan melalui IPO (Initial Public Offering). Proses bookbuilding pun sudah berjalan sejak Selasa (8/2) dan berakhir pada Selasa pekan depan (15/2).

Dalam proses IPO, Nanotech akan melepas maksimal 1,285 miliar saham biasa atau setara 29,99 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Nilai nominalnya Rp10, sedangkan harga penawarannya berkisar di antara Rp95–Rp105. “Jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini maksimal Rp134.925.000.000,” tulis Nanotech dalam prospektusnya, dikutip Jumat (11/2).

Selain itu, perseroan secara bersamaan akan menerbitkan Waran Seri I maksimal sekitar 1,03 miliar dalam pencatatan saham, dengan harga pelaksanaan Rp125. Mereka akan membagikan itu sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang tercatat di tanggal penjatahan (8 Maret 2022). Total hasil pelaksanaan Waran Seri I maksimal Rp128.500.000.000.

Apakah IPO hanya untuk perusahaan besar?

Rencana IPO Nanotech sempat menuai pertanyaan warganet dengan nama pengguna @ad**********o*o di Twitter. Sebab, berdasarkan LinkedIn, Nanotech diketahui hanya memiliki belasan karyawan. Warganet itu mengira, IPO baru bisa dilakukan jika perusahaan sudah berukuran super besar. Pertanyaannya, benarkah demikian?

Jawabannya, tidak juga. Sebab menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan bisa memilih mencatatkan saham di Papan Utama, Papan Pengembangan, atau Papan Akselerasi. Nah, Nanotech melantai di bursa pada Papan Akselerasi.

Mengutip laman resmi BEI, perusahaan yang ingin mencatatkan saham di Papan Akselerasi harus memenuhi syarat berikut:

- Target: emiten skala kecil (aset di bawah Rp50 miliar) dan menengah (aset di kisaran Rp50 miliar–Rp250 miliar).

- Boleh rugi, asalkan proyeksi sudah mencetak laba usaha maksimal di tahun ke-6.

- Membukukan pendapatan usaha sejak berdiri.

- Jumlah saham yang ditawarkan minimal 20 persen.

- Melibatkan lebih dari 300 pemegang saham.

- Harga saham perdana setara atau lebih dari Rp50.

Manfaat dari Papan Akselerasi bagi perusahaan tercatat, yakni: akses permodalan yang lebih besar, mendorong ekspansi bisnis, dan mendorong tata kelola perusahaan yang lebih profesional sehingga bisa meningkatkan value dan aspek fundamental perusahaan.

Bagi investor, keuntungannya berupa instrumen investasi yang lebih luas. Ditambah lagi, mereka bisa berkontribusi dalam mengembangkan UMKM atau startup yang melakukan IPO.

Penggalangan modal startup: IPO vs modal ventura

Selain melalui IPO, startup seperti Nanotech juga bisa menghimpun modal dari para modal ventura. Namun, penelitian profesor Harvard Business School (HBS) menunjukkan, ada lebih banyak hal yang dipertaruhkan dalam penggalangan dana dengan skema kedua.

Mengutip laman resmi HBS, startup yang didanai oleh modal ventura yang cenderung bekerja sama dengan kelompok mitra serupa lebih mungkin menjual perusahaan ke pihak yang lebih besar sebagai exit strategy.

“Sebaliknya, startup dengan modal dari sindikat modal ventura dengan co-investor kurang dikenal kemungkinan besar akan keluar melalui IPO—yang berpotensi membuat para pendiri mempertahankan kontrol lebih besar,” jelas Profesor HBS, Rory McDonald yang mengevaluasi lebih dari 42 ribu usaha baru dalam studinya.

Oleh karena itu, McDonald menyarankan agar para pendiri lebih dulu memahami hal-hal yang mereka pertaruhkan ketika menggalang dana.

Related Topics