MARKET

Proyeksi IHSG Februari 2024: Pasar Cemas Tunggu Hasil Pemilu

Sektor keuangan dan barang konsumen non primer jadi pilihan.

Proyeksi IHSG Februari 2024: Pasar Cemas Tunggu Hasil PemiluIlustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
02 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bagaimana proyeksi gerak IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di bulan Februari? Berdasarkan Capital Sensitivity Analysis Index (CSA Index), optimisme pasar menurun karena cemas menanti hasil pemilu.

Jika pada Januari 2024 CSA Index berada di level 83,7, maka pada Februari 2024 ini, skornya turun menjadi 59,7. Itu mengindikasikan turunnya tingkat optimisme pasar, yang menunjukkan pelaku pasar kurang bergairah menghadapi perdagangan bulan ini.

"Ini disebabkan adanya acara pemilu dan menurunnya kemungkinan The Fed memangkas tingkat suku bunga dalam waktu dekat," kata Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), David Sutyanto dalam keterangannya, dikutip Jumat (2/2).

Berdasarkan hasil wawancara CSA Institute, pelaku pasar melihat ketidakpastian akibat pemilu cukup tinggi. Jika selesai dengan satu putaran, maka itu akan menjadi hal positif sehingga mereka dapat segera mengalokasikan aset untuk menyesuaikan dengan hasil pemilu. Sebaliknya, apabila pemilu berlangsung dua putaran, ketidakstabilan pasar masih akan berlanjut. 

Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah juga jadi alasan yang menjadi sorotan. Ditambah lagi dengan meningkatnya tensi geopolitik yang juga memberatkan laju IHSG. Hal itu juga turut berdampak terhadap rantai pasok global.

Di sisi lain, ada sentimen positif dari keyakinan pelaku pasar terhadap potensi pertumbuhan ekonomi yang masih baik serta harapan The Fed tetap memangkas suku bunga pada tahun ini. 

"Harapan meningkatnya kinerja emiten pascapemilu juga menjadi alasan investor yakin IHSG tetap bertumbuh di 2024," kata David lagi.

Adapun, para pelaku pasar menargetkan IHSG menguat hingga level 7.697 dalam 12 ke depan. Artinya, IHSG diprediksi menguat 6,78 persen dari posisi penutupan di akhir 2024.

Apa dasar dari target itu? Selain karena sentimen negatif jangka panjang seperti kondisi geopolitik dan perlambatan ekonomi global, gejolak harga komoditas dan nilai tukar selama setahun ke depan juga menjadi sentimen yang disoroti.

David mengatakan, "Pelaku pasar menantikan arah kebijakan dari pemerintah yang akan terpilih pada pemilu nanti, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan IHSG lebih baik lagi."

Sektor-sektor pilihan pelaku pasar pada Februari ini, yakni: sektor keuangan, sektor barang konsumen non-primer. Katalis dari kedua sektor itu adalah kinerja emiten perbankan yang melampaui ekspektasi dan tingkat konsumsi domestik yang masih terjaga.

Related Topics