Tumbuh 48%, Indoritel Makmur (DNET) Cetak Laba Bersih Rp1,07 T di 2024

- PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mencetak laba bersih Rp1,07 triliun pada tahun 2024, tumbuh 48 persen dari tahun sebelumnya.
- Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp1,42 triliun, meningkat 2,7 persen. Laba usaha juga meningkat menjadi Rp1,16 triliun.
- Total aset naik 3,1 persen menjadi Rp12,42 triliun, sementara liabilitas mengalami penurunan tipis. Saham DNET naik 2,22 persen hingga pertengahan perdagangan.
Jakarta, FORTUNE - Emiten ritel dan investasi milik Grup Salim, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mencetak pertumbuhan positif sepanjang 2024.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), DNET membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepaa pemilik entitas induk sebanyak Rp1,07 triliun. Angka ini tumbuh 48 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp721,04 miliar. DNET mencatat laba per saham untuk tahun 2024 sebesar Rp75,58 atau meningkat 48,6 persen.
Capaian ini sejalan dengan naiknya pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, tercatat pos keuangan ini menghasilkan Rp1,42 triliun, naik tipis 2,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada periode yang sama, Indoritel Makmur juga mencatat beban penjualan sebesar Rp988,4 miliar atau meningkat 25 persen.
Meski begitu Indoritel Makmur masih mampu menghasilkan laba usaha sebanyak Rp1,16 triliun, meningkat 24,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp935,1 miliar. Begitupun dengan laba sebelum pajak yang berhasil dijaga di kisaran Rp1,14 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp856 miliar.
Dari sisi aset, ntitas milik Salim Grup ini juga berhasil meningkatkan total aset sebesar 3,1 persen disokong oleh investasi pada entitas asosiasi dan ventura yang mengalami kenaikan dari Rp11,57 triliun pada 2023 menjadi Rp12,42 triliun pada 2025. Hal ini menjadikan jumlah aset tidak lancar meningkat 6,8 persen menjadi Rp18,3 triliun.
Sementara itu dari sisi liabilitas tercatat jumlahnya mengalami penurunan tipis dari Rp7,63 triliun menjadi Rp7,12 triliun di 2024. Di sisi lain total ekuitas tumbuh 8,89 persen menjadi Rp14,23 triliun.
Adapun hingga pertengahan perdagangan iang ini, Selasa (8/4) pukul 14:18 WIB berada di zona hijau dan diperdagangkan dalam level Rp9,200, secara year to dated saham tersebut telah naik 2,22 persen.