5 Orang Terkaya di Afrika 2024, Hartanya Mencapai Ratusan Triliun

Kekayaan bersih Aliko Dangote mencapai US$13,9 miliar atau setara dengan Rp219,6 triliun (dengan kurs Rp15.800 per dolar AS).

Sumber kekayaannya berasal dari sektor manufaktur, dan ia adalah warga negara Nigeria. Pengusaha berusia 66 tahun ini adalah pendiri dan pemimpin Dangote Industries Limited, perusahaan induk dari konglomerasi terbesar di Afrika Barat.

Aliko Dangote memiliki perusahaan produsen semen terbesar di Afrika, Dangote Cement, dengan kapasitas produksi mencapai 48,6 juta ton metrik per tahun. Ia memiliki mayoritas saham di perusahaan tersebut, yang telah beroperasi selama 10 tahun, dengan kepemilikan mencapai 85 persen.

Selain bisnis semen, Dangote juga memiliki pabrik pupuk di Nigeria yang mulai beroperasi pada Maret 2022. Ia juga memiliki kilang minyak yang dibangun sejak 2016 dan diperkirakan akan mulai beroperasi tahun ini.

Kekayaan bersih Chairman dari Compagnie Financiere Richemont, perusahaan barang mewah berbasis di Swiss yang terkenal dengan merek Cartier dan Montblanc ini, mencapai US$10,1 miliar, setara dengan Rp159,58 triliun.

Pengusaha berusia 73 tahun ini ada di peringkat dua dalam daftar orang terkaya di Afrika 2024 dan memperoleh sumber kekayaannya dari sektor fashion dan ritel.

Dia adalah pendiri perusahaan tersebut pada tahun 1998 melalui pemisahan aset yang dimiliki oleh ayahnya sejak tahun 1940-an, yaitu Rembrandt Group Limited (sekarang dikenal sebagai Remgro Limited).

Pria berusia 73 tahun ini mengendalikan 7 persen saham dari perusahaan investasi terdiversifikasi Remgro, yang dia pimpin. Selain itu, dia juga memiliki kepemilikan sebesar 26 persen di Reinet, sebuah perusahaan induk investasi yang berbasis di Luksemburg.

Pengusaha berusia 78 tahun ini memiliki kekayaan bersih sebesar US$9,4 miliar atau setara dengan Rp148,52 triliun. Sumber kekayaannya berasal dari industri logam dan tambang, dan dia berasal dari Afrika Selatan.

Ia adalah pewaris dari perusahaan produsen berlian, De Beers, dan pada tahun 2012, ia menjual 40 persen saham perusahaan tersebut ke grup pertambangan Anglo American dengan nilai US$5,1 miliar.

Dia merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang mengelola De Beers, dan keluarga Oppenheimer telah memegang kendali perdagangan berlian dunia selama 85 tahun hingga tahun 2012. Pada tahun 2014, Oppenheimer melakukan ekspansi bisnis ke sektor penerbangan dengan mendirikan Fireblade Aviation di Johannesburg, yang berfokus pada penerbangan charter.

Sebagai salah satu orang terkaya di Afrika 2024, dia memiliki kepemilikan atas lahan konservasi seluas 720 mil persegi di beberapa negara, termasuk Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, dan Mozambik.

Kekayaan bersih Naguib Sawiris mencapai US$8,7 miliar atau setara dengan Rp137,46 triliun. Sumber kekayaannya berasal dari sektor konstruksi, dan negara asalnya adalah Mesir. Sawiris adalah seorang investor dan merupakan keturunan dari keluarga terkaya di negaranya.

Pada Desember 2020, pada akuisisi, pengusaha berusia 63 tahun ini membeli 5 persen saham dari pemilik tim NBA Knicks dan NHL Rangers, yaitu Medison Square Garden Sports yang terdaftar di New York.

Sawiris juga bekerja sama dengan Wes Edens dari Fortress Investment Group untuk melakukan pembelian terhadap klub sepak bola Aston Villa dari Liga Premier. Di samping itu, Sawiris memiliki peran aktif dalam mengelola OCI, salah satu produsen pupuk nitrogen terbesar di dunia, yang memiliki pabrik di Texas dan Iowa dan terdaftar di bursa Euronext Amsterdam, Belanda.

Peringkat keempat dalam daftar orang terkaya di Afrika 2024 ini juga memiliki Orascom Construction, sebuah perusahaan teknik dan konstruksi yang tercatat di bursa Kairo dan Nasdaq Dubai. Serta, dia memiliki kepemilikan saham sebesar 6 persen di raksasa pakaian olahraga, Adidas.

Kekayaan bersih Mike Adenuga mencapai US$6,9 miliar atau setara dengan Rp109,02 triliun. Sumber kekayaannya sangat terdiversifikasi, dan dia berasal dari Nigeria. Pria berusia 70 tahun ini menempati posisi sebagai orang terkaya kedua di Nigeria, setelah Dangote. Kekayaannya terutama berasal dari usaha bisnisnya di bidang telekomunikasi dan produksi minyak.

Globalcom, jaringan telepon seluler yang dimilikinya, menjadi operator terbesar kedua di Nigeria dengan 60 juta pelanggan. Globacom juga meluncurkan Glo-1, kabel internet bawah laut sepanjang 6.100 mil yang menghubungkan Nigeria, Ghana, Portugal, dan Inggris.

Di sisi lain, perusahaan eksplorasi minyak milik Adenuga, Canoil Producing, mengoperasikan enam blok minyak di Delta Niger. Ia memiliki 75 persen saham di Canoil dan 6 persen di Nigeria Sterling Financial Holding.

Itulah lima orang terkaya di Afrika 2024 versi Forbes.