NEWS

Menparekraf: 107 Juta Pergerakan Libur Nataru Bisa Hasilkan Rp200 T

Masyarakat diimbau untuk tak ke Singapura karena Covid-19.

Menparekraf: 107 Juta Pergerakan Libur Nataru Bisa Hasilkan Rp200 TMenparekraf, Sandiaga S. Uno. (Tangkapan layar)
12 December 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, memperkirakan bahwa momentum libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), akan menghasilkan 107 juta pergerakan masyarakat dengan potensi transaksi Rp200 triliun.

Sandiaga mengatakan, pada masa liburan, masyarakat yang berlibur diperkirakan menghabiskan Rp1–2 juta. “(Angka ini) naik 44 persen dibandingkan tahun lalu, dan momen tersebut tentunya harus kita manfaatkan dengan baik,” ujarnya dalam Weekly Brief, Senin (11/12).

Kemenparekraf telah mempersiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi pergerakkan wisatawan, mulai dari prosedur pengecekan, operasional, serta sarana dan prasaran di tempat wisata. Selain itu, pemerintah juga sudah mengeluarkan surat edaran yang berisi antisipasi cuaca serta pedoman CHSE (kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan berkelanjutan) bagi seluruh pemangku kepentingan.

Imbauan kondisi cuaca

Sandiaga juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memastikan keadaan cuaca sebelum bepergian di masa libur, agar dapat berwisata dengan aman dan nyaman. “Perhatikan kondisi fisik saat berlibur, jangan terlalu lelah, terutama saat musim hujan dan terakhir perhatikan prosedur CHSE. Jaga sampah, jangan sampai dibuang sembarangan,” uajrnya.

Menurut hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), alasan tertinggi masyarakat bepergian di masa libur Natal dan Tahun Baru di antaranya ke lokasi wisata (45,29 persen) dari total populasi yang bepergian. Sementara, alasan selanjutnya, berturutan adalah pulang kampung (30,15 persen) dan merayakan Natal Tahun Baru di kampung halaman (18,98 persen).

Libur di dalam negeri saja

Terkait kenaikan jumlah Covid-19 di Singapura, Sandiaga juga mengimbau masyarakat atau wisatawan Nusantara (wisnus) untuk tidak melakukan perjalanan ke negara tersebut selama libur Natal dan Tahun Baru.

Ia menyebut bahwa Indonesia sudah memiliki destinasi wisata yang lebih memukau, sehingga lebih aman untuk berlibur di dalam negeri saja. Apalagi, biaya liburan di Singapura relative lebih mahal daripada di Indonesia.

“Jadi, menurut saya, alangkah baiknya bisa memprioritaskan destinasi di sekitar kita, untuk memastikan kita tidak terinfeksi Covid-19,” kata Sandiaga.

Related Topics