NEWS

Pandora Papers Bocorkan Sejumlah Kasus Penyalahgunaan Kekayaan

Dilakukan oleh beberapa orang kaya dan berkuasa di dunia.

Pandora Papers Bocorkan Sejumlah Kasus Penyalahgunaan KekayaanIlustrasi Pandora Papers. (ShutterStock/KomootP)

by Bayu Pratomo Herjuno Satito

05 October 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – International Consortium of Investigate Journalist (ICIJ) pada baru saja membocorkan sebuah laporan yang mengungkap kekayaan tersembunyi, penghindaran pajak, dan kasus-kasus pencucian uang yang dilakukan sejumlah orang kaya dan berkuasa di dunia. Investigasi yang disebut The Pandora Papers ini dikerjakan oleh lebih dari 600 jurnalis dari 117 negara untuk menelusuri sekitar 12 juta dokumen dari 14 sumber selama berbulan-bulan.

Bocoran Pandora Papers ini mencakup 6,4 juta dokumen, 3 juta gambar, lebih dari satu juta email, dan sekitar 500 ribu spreadsheet. Penyelidikan di Inggris yang dipimpin oleh BBC Panorama dan The Guardian ini mengungkap lebih dari 330 politisi dari 90 negara, menggunakan perusahaan ‘lepas pantai’ untuk menyembunyikan kekayaan mereka.

Menyadur BBC.com (4/10), istilah ‘lepas pantai’ berhubungan dengan jaringan perusahaan yang didirikan melintasi batas negara dengan tujuan menyembunyikan status kepemilikan uang dan aset. Contohnya, seseorang yang mempunyai properti di Inggris Raya, namun memilikinya melalui sejumlah rantai perusahaan yang berada di negara lain, atau disebut dengan istilah ‘lepas pantai’.

Negara ‘lepas pantai’ adalah sebuah wilayah yang cukup mudah untuk mendirikan perusahaan, memiliki regulasi yang mempersulit pengungkapan data pemilik perusahaan, serta memiliki pajak perusahaan yang rendah atau tidak ada sama sekali. Tempat ini juga disebut surga pajak atau yurisdiksi kerahasiaan. Tidak ada rujukan pasti terkait surga pajak, namun beberapa yang dikenal, antara lain Kepulauan Cayman, Kepulauan British Virgin, Swiss, dan Singapura.

Lakshmi Kumar, dari Global Financial Integrity menjelaskan bahwa orang-orang kaya ini menggunakan perusahaan anonim. “Mereka biasanya mampu menyalurkan dan menyedot uang, lalu menyembunyikannya,” ucapnya.

Pandora Papers membocorkan beberapa tokoh dunia menghadapi tuduhan korupsi, pencucian uang, dan pengemplangan pajak. Salah satu pengungkapan yang terbesar adalah bagaimana sejumlah tokoh terkemuka dan kaya raya mendirikan perusahaan legal untuk membeli properti di Inggris Raya secara rahasia. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

1. Keuntungan sang Presiden penjarah

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev.Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. (ShutterStock/paparazzza)

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev dan keluarganya, yang dituduh menjarah negara mereka sendiri, adalah salah satu contohnya. Penyelidikan yang dilakukan mendapati keluarga Aliyev dan rekan dekat mereka terlibat dalam sejumlah kesepakatan properti di Inggris dengan nilai lebih dari £400 juta atau senilai Rp7,7 triliun.

Pengungkapan ini sebenarnya cukup memalukan bagi pemerintah Inggris, karena keluarga Aliyev tampak telah menghasilkan untung hingga £31 juta setelah menjual salah satu properti mereka di London ke Crown Estate—perusahaan properti Ratu Inggris yang dikelola oleh Kementerian Keuangan dan menghasilkan uang untuk negara. Banyak transaksi dalam dokumen tidak bermasalah secara hukum.

"Tidak pernah ada masalah sedikit pun dan itu menunjukkan apa yang ditawarkan perusahaan ‘lepas pantai’ dalam membantu orang menyembunyikan uang tunai secara licik atau untuk menghindari pajak," kata Fergus Shiel dari ICIJ.

Fergus menambahkan bahwa ilham menggunakan akun ‘lepas pantai’ itu untuk menyembunyikan uang dan aset-asetnya. “Hal ini termasuk perwalian untuk membeli properti bernilai ratusan juta dolar di negara lain, dan untuk memperkaya keluarga mereka sendiri, dengan mengurbankan warga negara mereka," ujarnya seperti ditulis BBC.com.

ICIJ pun percaya penyelidikan ini dapat "membuka kotak” dan mengaitkannya pada banyak hal. Inilah sebab laporan ini dinamakan Pandora Papers.

2. Kerajaan properti Raja Yordania

Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein.Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein. (ShutterStock/Alexandros Michailidis)