NEWS

Penerimaan Lampaui Target, Tapi Jokowi Geram Soal Layanan Imigrasi

Pelayanan imigrasi dinilai masih pakai gaya lama.

Penerimaan Lampaui Target, Tapi Jokowi Geram Soal Layanan ImigrasiPresiden Jokowi dalam Ratas mengenai Visa, VoA, dan KITAS. (Tangkapan layar)
12 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan telah menerima berbagai keluhan mengenai pelayanan visa, visa on arrival (VoA), dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) yang dipersulit. Padahal, Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham mengklaim, penerimaan negara dari keimigrasian untuk 2022 mencapai Rp2,005 triliun, atau melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp2 triliun.

Hambatan keimigrasian itupun menurutnya bakal mempersulit investor dan turit masuk ke Indonesia. “Jadi yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat KITAS izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan,” kata Jokowi, seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Senin (12/9).

Proses pelayanan yang menyulitkan ini membuat keimigrasian di Indonesia menjadi tidak menarik. Padahal, hal ini pelayanan imigrasi berperan penting dalam melayani investor dan turis mancanegara. 

Orientasi pada investasi ekonomi

Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma’ruf Amin tiba Istana Merdeka untuk memimpin ratas VoA dan Kitas.
Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma’ruf Amin tiba Istana Merdeka untuk memimpin ratas VoA dan Kitas. (Dok Setkab)

Jokowi mengatakan bahwa masalah visa, VoA, maupun KITAS, harus berorientasi ke persoalan investasi bagi perekonomian.

“Kalau dia investor, investasinya berapa sih? Dia lihat, negara itu pasti lihat. Dia membuka lapangan kerja berapa ribu orang sih? Atau memberikan kontribusi terhadap ekonomi kita berapa sih? Orientasinya mesti harus ke sana. Atau meningkatkan ekspor berapa sih?” ujarnya.

Menururutnya, untuk mendorong lebih banyak investasi dan turis datang ke Indonesia, proses pengurusan layanan imigrasi harus mengalami perombakan total. Hal ini sudah sewajarnya dilakukan oleh negara-negara yang menginginkan kemajuan pesat.

“Yang seharusnya, auranya adalah memudahkan dan melayani,” ucapnya. “Saya terus terang dapat suara-suara seperti itu, sudah malu juga.”

Jokowi minta jajaran Ditjen Imigrasi dirombak

Rapat terbatas mengenai VoA dan KITAS.
Rapat terbatas mengenai VoA dan KITAS. (Tangkapan layar)

Related Topics