NEWS

Stok Minyak Goreng di Eropa Menipis Imbas Perang Rusia-Ukraina

Ukraina memenuhi 35-45 persen kebutuhan minyak goreng Eropa.

Stok Minyak Goreng di Eropa Menipis Imbas Perang Rusia-UkrainaIlustrasi Konflik rusia-ukraina. Shutterstock/Tomasz Makowski
25 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Invasi Rusia ke Ukraina yang terjadi beberapa waktu terakhir menyebabkan kelangkaan minyak goreng jenis bunga matahari (sunflower oil) di Uni Eropa (UE). Perang turut menyebabkan pasokan bahan baku minyak goreng jenis tersebut sulit dipasok. 

Melansir Reuters, Minggu (24/4), Kelompok Industri Minyak Nabati dan Protein Meal Eropa (FEDIOL) mengungkapkan, perang telah menghentikan pengiriman sunflower oil Ukraina ke UE. Biasanya, komoditas Ukraina ini dikirim ke UE hingga 200.000 ton per bulan atau memenuhi 35-45 persen kebutuhan minyak goreng di Benua Biru.

FEDIOL menyatakan bahwa stok yang tersedia saat ini hanya akan mencukupi kebutuhan 4-6 minggu. “Di luar periode itu, kemungkinan kurangnya ketersediaan sunflower oil mentah dan alternatif yang terbatas akan menyebabkan kekurangan sunflower oil olahan atau botol di pasar Eropa. Ini akan dirasakan hingga ke tingkat konsumen,” katanya.

Kontribusi minyak biji bunga matahari yang digunakan Eropa

Bunga matahari.
Bunga matahari. (Pixabay/martamz)

Berbeda dengan Indonesia yang menggunakan minyak goreng berbahan baku kelapa sawit, di UE dan beberapa kawasan, menggunakan biji bunga matahari sebagai bahan dasar pembuatan minyak goreng.

Dibandingkan kelapa sawit, minyak bunga matahari diklaim memiliki kandungan vitamin E yang lebih tinggi dan kandungan lemak jenuh yang lebih rendah. Minyak ini juga populer karena memiliki rasa yang cukup netral, sehingga tak memengaruhi rasa makanan.

Bila melihat pasar global, maka Rusia dan Ukraina berkontribusi hingga 80 persen pada ekspor sunflower oil. Maka, perang pun berimbas pada sejumlah negara pengimpor, seperti UE dan India.

UE harus mencari alternatif bahan dasar minyak goreng

Uni Eropa.
Uni Eropa. (Pixabay/Dusan_Cvetanovic)

Related Topics