NEWS

‘Perempuan Pembawa Sial’ Raih Penghargaan Best Editing di JAFF 2024

Melewati proses diskusi dan produksi yang cukup lama.

‘Perempuan Pembawa Sial’ Raih Penghargaan Best Editing di JAFF 2024Film Perempuan Pembawa Sial mendapat penghargaan Best Editing di JAFF 2024. (IG @idnpictures)
09 December 2024

Jakarta, FORTUNE - Film besutan produksi IDN Pictures, ‘Perempuan Pembawa Sial’ berhasil mencuri perhatian di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024 dengan memenangkan penghargaan di kategori Best Editing.

Sutradara film Perempuan Pembawa Sial, Fajar Nugros, mengatakan bahwa film ini adalah karyanya yang melewati proses terlama di sepanjang karinya, dan salah satu bagian terlama adalah tahap pascaproduksi.

“Kami mencoba banyak sudut pandang, sampai akhirnya ketemu format yang sekarang, dan itu yang terbaik,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Senin (9/12).

Selain memenangkan penghargaan Best Editing di JAFF 2024, Perempuan Pembawa Sial juga mendapatkan penghargaan Indonesian Screen Awards for Best Editing. Hal ini semakin menegaskan kualitas dan keunggulan film ini di kancah perfilman Indonesia.

Meski sudah tayang di JAFF 2024, film ini dijadwalkan akan tayang di bioskop seluruh Indonesia, pada kuartal pertama 2025.

“Film ini semacam permohonan maaf ke semua, supaya kita memulai banyak hal dengan lebih baik lagi. Pertanyaan mendasar film ini adalah: Apakah perbuatan-perbuatan buruk dari masa lalu itu akan terus menghantui atau bisa dimaafkan?,” ujar Fajar.

Film ini mengisahkan tentang perjalanan seorang wanita yang dianggap membawa sial di desanya. Cerita yang dihadirkan dengan penuh emosi dan konflik ini berhasil menyentuh hati penonton, berkat editing yang presisi dan mampu menggambarkan dinamika kehidupan sang tokoh utama.

Adapun, kisah ini terinspirasi dari cerita rakyat ‘Bawang Merah dan Bawang Putih”.

Perubahan judul

Poster Perempuan Pembawa Sial.
Poster Perempuan Pembawa Sial. (IG @idnpictures)

Produser IDN Pictures, Susanti Dewi, mengungkapkan latar belakang perubahan judul film ini, yang sebelumnya ‘Ratu Sihir’ menjadi ‘Perempuan Membawa Sial’. Menurut Susanti, hal ini berkenaan dengan pembuatan produk film dan pemasaran film.

“Dalam beberapa Forum Group Discussion (FGD) dan riset yang kami lakukan, kami temukan data bahwa kata sihir dalam perspektif marketing agak berjarak. Kata sihir tidak terlalu familiar sekarang,” ujarnya.

Selain itu, judul Ratu Sihir kurang merepresentasikan cerita yang disampaikan. Sementara, Perempuan Pembawa Sial jauh lebih relevan dengan konten film ini dan lebih berpeluang besar bagi faktor pemasaran film ini. “Sehingga kami sepakat mengganti judul menjadi Perempuan Pembawa Sial,” kata Susanti.

Peran penting editing

Akhmad Fesdi Anggoro, editor film Perempuan Pembawa Sial.
Akhmad Fesdi Anggoro, editor film Perempuan Pembawa Sial. (IG @idnofficial)

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.