NEWS

Warga Penang Panic Buying Air Mineral Karena Sumber Air Mengering

Kurang air karena musim kering dan tingkat konsumsi tinggi.

Warga Penang Panic Buying Air Mineral Karena Sumber Air MengeringIlustrasi minum air. (Pisabay/Olichel)
22 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kekeringan terjadi di sejumlah Bendungan di sepanjang Sungai Muda, yang jadi sumber air bagi negara bagian Penang, Malaysia. Hal ini menyebabkan sebagian masyarakat Malaysia lakukan panic buying membeli air mineral kemasan di beberapa pusat perbelanjaan.

Mengutip The Stars, tanpa aliran air dari Sungai Muda, sejumlah bendungan tak bisa memenuhi kapasitas 100 persen yanga mempengaruhi ketersediaan air bagi masyarakat. “Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen, bahkan Bendungan Mengkuang yang biasanya terisi lebih dari 90 persen kini turun menjadi 88,2 persen,” seperti dikutip dari media tersebut, Senin (22/5).

Sungai Muda merupakan sungai terpanjang di negara bagian Kedah dan menjadi pemasok utama instalasi air di Malaysia. Saat debit air di sungai berkurang, produksi air minum ke seluruh wilayah terpaksa harus dihentikan, sembari menunggu permukaan air naik lagi. Kondisi ini juga berdampak pada sejumlah penjual makanan yang terpaksa menutup dagangan karena tak memiliki pasokan air bersih.

Konsumsi air

Ilustrasi kekeringan. Shutterstock/Iamadventure

Ketua Menteri Penang, Chow Kon Yeow, mengimbau warga Penang untuk bisa menghemat air. Dalam kasus Bendungan Ayer Itam, persediaan air yang tersisa diperkirakan hanya cukup untuk 120 hari.

Menurutnya, penurunan konsumsi domestik sebesar 20 persen akan menghasilkan penghematan air sebesar 106,8 juta liter per hari (MLD). "106,8 MLD ini akan sangat membantu untuk memastikan kecukupan pasokan air di Penang hingga diperkirakan hujan lebat pada September 2023," ujarnya seperti dikutip The Stars.

Pada 2022, data PBAPP menunjukkan warga Penang menggunakan 307 liter/kapita/hari (LCD) dibandingkan dengan rata-rata nasional 244 LCD pada 2020 dan statistik Singapura 158 LCD pada 2021. Dengan demikian, selain rendahnya curah hujan di daerah tangkapan air, tingginya konsumsi air di negara bagian Penang mencapai rekor bari du 868 MLD.

Manajemen krisis

air dari PDAM
ilustrasi PDAM (unsplash.com/ Nathan Dumlao)

Related Topics