Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BP-AKR dan Vivo Batal Beli dari Pertamina karena Ada Kandungan Ini

SPBU Vivo (google.com/maps/supriy afriyanto)
SPBU Vivo (google.com/maps/supriy afriyanto)
Intinya sih...
  • Pembatalan terjadi karena terdapat kandungan etanol 3,5 persen dalam base fuel yang ditawarkan.
  • Kandungan etanol tersebut masih sesuai regulasi dari Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM.
  • Meskipun kesepakatan tertunda, BP-AKR dan Vivo membuka kemungkinan melanjutkan pembicaraan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Rencana penjualan stok bahan bakar minyak (BBM) Pertamina kepada badan usaha swasta batal dilaksanakan. Dua perusahaan yang semula telah menyatakan kesepakatan, yakni BP-AKR dan Vivo, menarik diri setelah menemukan adanya kandungan etanol dalam base fuel milik PT Pertamina Patra Niaga.

Padahal, menurut Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar, awalnya ada tiga perusahaan yang ditawarkan membeli base fuel Pertamina, yakni Shell, BP-AKR, dan Vivo. Namun, Shell sejak awal menolak, sementara BP-AKR dan Vivo yang sempat melontarkan kata sepakat, membatalkan rencana pembelian.

“Alasan utama pembatalan adalah terkait kandungan etanol. Hasil pemeriksaan laboratorium menemukan adanya etanol 3,5 persen di base fuel yang ditawarkan,” kata Muchtasyar dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (1/10), sembari menambahkan bahwa kadar tersebut sebenarnya masih sesuai regulasi.

“Masih dalam batas wajar,” ujarnya.

Meski demikian, Muchtasyar menegaskan badan usaha swasta masih membuka peluang negosiasi jika Pertamina menyediakan base fuel tanpa campuran etanol.

Direktur Utama BP-AKR, Vanda Laura, menyatakan pihaknya sejak awal telah menetapkan tiga syarat utama dalam pembelian base fuel dari Pertamina.

Pertama, bahan bakar yang disuplai harus merupakan base fuel murni, yaitu bensin RON 92 atau RON 95 tanpa campuran etanol dan aditif.

Kedua, adanya mekanisme joint surveyor di pelabuhan muat (loading port) demi menjamin kualitas dan kuantitas bahan bakar sebelum masuk ke kapal.

Ketiga, aspek komersial dengan skema harga yang transparan dan adil.

“[Ini] bukan soal kualitas rendah, tapi lebih kepada konten yang ada di dalamnya,” kata Vanda.

Dengan batalnya kesepakatan ini, rencana kolaborasi penyaluran base fuel Pertamina dengan BP-AKR dan Vivo masih tertunda. Namun, kedua pihak tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan pembicaraan kembali jika spesifikasi bahan bakar bisa disesuaikan.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in News

See More

BP-AKR dan Vivo Batal Beli dari Pertamina karena Ada Kandungan Ini

01 Okt 2025, 17:50 WIBNews