NEWS

Bandara Soetta Peringkat Pertama Bandara Tersibuk di Asia Tenggara

Jumlah penumpang sepanjang 2022 mencapai 39,60 juta orang.

Bandara Soetta Peringkat Pertama Bandara Tersibuk di Asia TenggaraBandara Soekarno-Hatta
21 July 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Angkasa Pura II (Persero) melaporkan bahwa Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menempati posisi pertama di Asia Tenggara dan ketiga di Asia Pasifik sebagai bandara tersibuk menurut Airport Council International (ACI).

Pada 19 Juli 2023, ACI secara resmi merilis daftar bandara tersibuk di seluruh dunia sepanjang tahun 2022, yang mencakup total 2.600 bandara.

Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, menyatakan bahwa keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta meraih peringkat teratas di wilayah Asia Tenggara dan Asia Pasifik dalam daftar bandara tersibuk tersebut merupakan hasil dari kerja keras dari semua pihak terkait.

"Tahun lalu sektor penerbangan menghadapi tantangan pandemi, namun sudah memasuki periode pemulihan. Pada periode tersebut, AP II dan seluruh stakeholder terus memperkuat konektivitas penerbangan domestik dan internasional untuk berkontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penanganan pandemi," kata Awaluddin, melansir ANTARA (21/7).

Jumlah penumpang sepanjang 2022 mencapai 39,60 juta orang

Data ACI juga mengungkapkan, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dari Januari hingga Desember 2022 mencapai 39,60 juta orang. Sementara itu, total pergerakan penumpang pesawat di seluruh dunia selama tahun 2022 mencapai 6,6 miliar orang.

Awaluddin menegaskan bahwa kolaborasi erat dari semua pihak yang didukung sepenuhnya oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan merupakan kunci kesuksesan dalam memperkuat konektivitas penerbangan, termasuk dengan mereaktivasi rute-rute yang sempat ditutup selama pandemi, menambah frekuensi penerbangan di rute yang sudah ada, dan membuka rute-rute baru.

"Upaya bersama ini membawa Bandara Soekarno-Hatta menjadi nomor satu tersibuk di Asia Tenggara dan nomor tiga di Asia Pasifik," ujarnya.

AP II menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh pihak dalam mendukung pemulihan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.

"Terima kasih kepada seluruh pihak atas kerja sama yang erat dan kolaborasi yang tidak pernah berhenti sehingga Bandara Soekarno-Hatta selama 24 jam setiap harinya dapat melayani berbagai penerbangan mulai dari penerbangan reguler, penerbangan penanganan pandemi hingga penerbangan guna mendukung event-event global di Indonesia," kata  Awaluddin.

Sementara itu, Direktur Operasi AP II Wendo Asrul Rose menuturkan keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta berada di peringkat atas tersebut tidak lepas dari matangnya rencana operasi yang dijalankan seluruh pihak.

"Pertumbuhan penerbangan di rute domestik yang cepat pada tahun lalu berkontribusi signifikan pada aktivitas Bandara Soekarno-Hatta. AP II, maskapai, ground handling, dan stakeholder lainnya mampu menjalankan rencana operasi dengan baik sehingga kami bisa mengakomodir permintaan yang ada," kata Wendo.

Peran kesiapan infrastruktur

Kesiapan infrastruktur dan fasilitas di bagian udara (air side) dan darat (land side) juga memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan kelancaran operasional penerbangan.

Agus Wialdi, Direktur Teknik Angkasa Pura II, menyatakan bahwa pemeliharaan infrastruktur dan fasilitas di air side dan land side, terutama yang terkait dengan aspek keamanan dan keselamatan, selalu menjadi prioritas utama.

Selain menjadi bandara tersibuk, Bandara Soekarno-Hatta pada tahun 2022 juga meraih penghargaan dari Skytrax, yaitu berada di peringkat ke-9 dalam daftar Best Airport Staff in Asia 2022. Ini merupakan kenaikan satu peringkat dari posisi ke-10 yang diperoleh pada tahun 2021.

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda, menyebutkan bahwa operasional bandara juga didukung oleh infrastruktur digital seperti Airport Operation Control Center (AOCC), Airport Infrastructure Control Center (AICC), dan Land Transport Operation Center (LTOC).

"Infrastruktur digital yang ada sangat mendukung kolaborasi di antara stakeholder, khususnya di tengah pertumbuhan lalu lintas penerbangan saat periode pemulihan ini," ujar Dwi.

Pada tahun 2023, Angkasa Pura II menargetkan jumlah penumpang di 20 bandara yang dikelolanya mencapai 76,65 juta orang secara kumulatif, dengan mayoritas pergerakan penumpang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta.


 

Related Topics