Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibanderol Hingga Rp350 Ribu
KCJB akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 km.
Jakarta, FORTUNE – Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sampai saat ini masih dalam proses pembangunan. Nantinya, tarif tiket itu berkisar Rp250.000 hingga Rp350.000.
“Kecepatan maksimal yang dapat ditempuh KCJB yaitu 350 kilometer per jam dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung atau sebaliknya yaitu 36 - 45 menit,” kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus, dalam pernyataannya, Rabu (3/8).
Penentuan harga tiket tersebut belum final karena masih akan terus dikaji.
Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung menjadikan Indonesia sebagai negara pertama dengan layanan kereta api cepat di ASEAN. Kereta ini akan memberikan alternatif transportasi kepada masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat dan nyaman di antara kedua wilayah tersebut.
Rangkaian KCJB terdiri dari delapan kereta dengan kapasitas 601 penumpang. Kelas pelayanannya terbagi menjadi VIP Class dengan kapasitas 18 tempat duduk, First Class 28 tempat duduk, dan Second Class 555 orang.
Terinpirasi dari komodo
Joni mengatakan rancangan kereta berjenis KCIC400AF itu terinspirasi dari satwa endemik Indonesia, yaitu komodo. Warna dominannya merah dan putih. Pada bagian interior, seperti kursi, terdapat sentuhan motif mega mendung khas Cirebon karena sebagian besar lintasan KCJB melintasi wilayah Jawa Barat.
Saat ini, progres investasi proyek tersebut telah mencapai 85 persen. Sementara itu, progres fisiknya telah mencapai 76 persen.
Kereta akan beroperasi di jalur ganda sepanjang 142,3 kilometer. Nantinya bakal tersedia 4 stasiun yang akan melayani moda transportasi ini, yaitu Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar (Bandung).
KAI melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus berupaya mempersiapkan KCJB semaksimal mungkin sehingga tes dinamis KCJB dapat dilakukan pada November 2022 bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20.
Usulan PMN KAI telah disetujui
Usulan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp4,1 triliun telah disetujui Komisi VI DPRI RI. PMN tersebut akan digunakan untuk memperkuat KAI dalam penyelesaian proyek KCJB.
Joni mengatakan dukungan tersebut sangat penting bagi KAI untuk menyelesaikan proyek dimaksud.
“KAI berkomitmen untuk menuntaskan penugasan ini dengan menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) guna memberikan layanan transportasi kereta cepat yang akan hadir pertama kali di Indonesia ini,” kata Joni.
KAI akan terus berkordinasi dengan para stakeholder untuk pencairan PMN tersebut.