NEWS

Jepang, Inggris dan Korsel Mau Garap Proyek MRT Jakarta, Ini Rutenya

Beberapa negera menyatatakan minatnya untuk pembangunan MRT.

Jepang, Inggris dan Korsel Mau Garap Proyek MRT Jakarta, Ini RutenyaSuasana di Stasiun MRT Bundaran HI. (dok. MRT Jakarta)

by Eko Wahyudi

15 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Jepang, Inggris, dan Korea Selatan menyatakan minatnya untuk berpartisipasi pada proyek pengembangan angkutan massal perkotaan MRT Jakarta. Pada Senin (14/11), sejumlah perwakilan pemerintah Indonesia telah meneken kesepakatan dengan ketiga negara itu di Bali. 

Penandatangan dengan Jepang dan Inggris dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri Jepang, Satoru Mizushima; Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins; serta penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Sementara, penandatanganan dengan Korea Selatan dihadiri oleh Budi Karya Sumadi; Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel, Won Hee-Ryong; Duta Besar RI untuk Korsel, Gandi Sulistiyanto; serta penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

Budi Karya mengatakan sebenarnya negara-negara yang berkeinginan menanamkan modal untuk pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia, khususnya MRT, bukan cuma tiga itu saja. Di luar itu, dia mengatakan dalam keterangan (14/11) bahwa "pengembangan angkutan massal perkotaan seperti MRT Jakarta sangat penting untuk terus dilakukan," karena Jakarta "dinilai sebagai kota yang cukup representatif untuk percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan.”

Penandatanganan mengacu pada Memorandum of Cooperation (MoC) antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang tentang kelanjutan pembangunan MRT Jakarta East-West Line Phase 1 Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria.

Lalu, Letter of Intent (LoI) antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Inggris mengenai Kerja Sama Pembangunan MRT Jakarta. Terakhir, Nota Kesepahaman (MoU) tentang pembangunan MRT Jakarta Fase 4 dengan lintas Fatmawati-Kampung Rambutan.

Sebagai percepatan pembangunan MRT di Jakarta

Berbagai kesepakatan itu diharapkan menjadi langkah awal percepatan pengembangan MRT di Jakarta, kata Budi. Dengan begitu, akan tercipta solusi bagi upaya mengurangi kemacetan dan pengimplementasian moda transportasi publik ramah lingkungan, sehingga mampu mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara bersih.

Sementara itu, Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri Jepang, Satoru Mizushima, mengatakan Jepang telah berpartisipasi dalam pembangunan MRT Jakarta koridor selatan-utara (Lebak Bulus - HI) yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Maret 2019.

Ia meyakini pengalaman kerja sama kedua negara tersebut dalam membangun MRT akan berguna dalam memfasilitasi pembangunan MRT selanjutnya pada koridor timur–barat.

MRT koridor timur-barat akan membelah wilayah Jakarta mulai dari Balaraja (Banten) hingga Cikarang (Jawa Barat) dengan panjang 87 kilometer dan 40 stasiun. Ini akan menjadi koridor terpanjang MRT Jakarta. Nilai investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp160 triliun.

Korea Selatan menyatakan minat pada pembangunan MRT Jakarta Fase 4 dengan lintas Fatmawati-Kampung Rambutan. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan pada kegiatan 28th ASEAN Transport Minister Meeting yang diselenggarakan pada 16-17 Oktober 2022 di Bali. 

Komitmen Jepang dalam pendanaan transportasi Indonesia

Dalam kesempatan lain, Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11). Dalam salah satu pembahasannya, Jokowi mendorong penyelesaian Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). 

"Kinerja kerja sama ekonomi Indonesia Jepang cukup baik. Saya yakin kinerja ini akan dapat lebih baik jika IJEPA kita dapat selesaikan segera," kata Jokowi.

Hal lain yang dibahas Presiden Jokowi yaitu mengenai dukungan kepada pembangunan infrastruktur di Indonesia, seperti mass rapid transit (MRT). 

Kishida menyambut permintaan Jokowi dengan komitmen pemberian pinjaman senilai US$927,4 juta. Nantinya, dana itu akan digunakan untuk mengembangkan sistem angkutan cepat massal dan infrastruktur jalan tol.

Selama pertemuan tatap muka di pulau resor Bali, Kishida setuju dengan Jokowi bahwa kedua negara akan menandatangani kesepakatan dalam waktu dekat.