NEWS

Kenapa Semua Penumpang Japan Airlines Bisa Selamat dari Kebakaran

Pentingnya pelatihan keselamatan dalam penerbangan.

Kenapa Semua Penumpang Japan Airlines Bisa Selamat dari KebakaranDok. JAL.com
03 January 2024

Jakarta, FORTUNE - Evakuasi yang terjadi tanpa kesalahan dalam peristiwa kebakaran yang menimpa pesawat Japan Airlines kemarin mendapat decak kagum dunia. Seluruh penumpang yang berjumlah 379 orang selamat, tepat sebelum pesawat yang merak tumpangi dilalap api di landasan Bandara Haneda, Jepang, Selasa (2/1).

Pesawat dengan nomor penerbangan JL-516 itu berubah menjadi bola api setelah bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai yang mengangkut bantuan korban gempa ketika mendarat. Bagi mereka yang berada di pesawat kecil itu, yang ada hanyalah nasib malang. Sebab, lima dari enam orang yang berada di dalamnya tewas. 

Direktur Fire Safety Engineering Group di Universitas Greenwich, Ed Galea, membagikan pandangannya mengenai bagaimana para penumpang Japan Airlines dapat selamat dari maut. Dalam pemantauannya, dia tidak melihat satu penumpang pun membawa barang bawaan yang tersimpan di kabin ketika evakuasi berlangsung.

“Jika ada orang yang mencoba membawa barang bawaan kabinnya, hal itu sangat berbahaya karena akan memperlambat evakuasi,” kata dia kepada kepada BBC, Rabu (3/1).

Padahal, Galea mengatakan pesawat Airbus A350 itu berada di lokasi kurang ideal, dan seharusnya menyulitkan evakuasi. Tiga perosotan darurat tidak terpasang dengan benar, dengan tingkat kemiringan yang sangat curam.

Selama evakuasi, sistem pengumuman pesawat pun tidak berfungsi, sehingga awak pesawat harus menyampaikan instruksi dengan megafon serta teriakan, demikian keterangan dari Japan Airlines.

Seorang penumpang mengalami memar, dan 13 lainnya meminta konsultasi medis karena ketidaknyamanan fisik.

Pesawat Japan Airlines berangkat dari bandara New Chitose, Sapporo, pada pukul 16:00 waktu setempat dan mendarat di Haneda sesaat sebelum pukul 18:00. Pesawat penjaga pantai yang lebih kecil yang terlibat tabrakan dengannya dijadwalkan mengirimkan bantuan kepada para korban gempa bumi dahsyat sehari sebelumnya.

Pentingnya pelatihan keselamatan dalam penerbangan

Seorang mantan pramugari Japan Airlines mengatakan kepada BBC bahwa penumpang dalam penerbangan komersial tersebut sangat beruntung. Pasalnya, kondisi dua pesawat yang bertabrakan itu bisa saja lebih buruk.

“Saya lega saat mengetahui seluruh penumpang selamat. Namun, ketika saya mulai memikirkan prosedur evakuasi darurat, tiba-tiba saya merasa gugup dan takut,” ujarnya.

Mantan pramugari yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut mengatakan, sangat sulit di situasi kehidupan nyata untuk memastikan penumpang tidak panik dalam kondisi seperti itu.

“Tetapi apa yang mereka capai lebih sulit dari yang dibayangkan. Fakta bahwa mereka berhasil membuat semua orang melarikan diri adalah hasil dari koordinasi yang baik antara awak dan penumpang dalam mengikuti instruksi,” katanya.

Dia mengatakan anggota awak baru menjalani pelatihan evakuasi dan penyelamatan yang ketat hingga tiga minggu sebelum diizinkan untuk ikut penerbangan komersial. Ia juga menyebut, pelatihan ini diulang setiap tahun.

“Kami menjalani ujian tertulis, diskusi studi kasus, dan pelatihan praktik dengan menggunakan skenario yang berbeda-beda, seperti saat pesawat harus melakukan pendaratan di air atau jika ada kebakaran di dalam pesawat. Staf pemeliharaan juga dilibatkan dalam pelatihan tersebut,” kata pramugari yang telah pergi dari Japan Airlines 10 tahun lalu.

Proses evakuasi menjadi kunci

Seorang pilot turut berkomentar atas kejadian ini. Kepada BBC dia mengatakan pelatihan ketat yang dilakukan awak pesawat membantu proses evakuasi dengan cepat.

"Saya pikir apa yang terjadi dalam kasus ini adalah hasil pelatihan. Anda benar-benar tidak punya waktu untuk berpikir dalam situasi seperti ini, jadi Anda hanya melakukan apa yang telah dilatih," ujarnya.

Dia menyebut bahwa setiap produsen pesawat penumpang harus mendapatkan sertifikasi internasional dalam hal keselamatan.

Salah satu prosedur yang harus dipenuhi adalah, bagaimana semua penumpang dapat dievakuasi dari dalam pesawat dengan waktu 90 detik. 

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.