NEWS

PPKM Diperpanjang, Jabodetabek dan Surabaya turun ke Level 3

PPKM diperpanjang untuk periode 24 – 30 Agustus 2021.

PPKM Diperpanjang, Jabodetabek dan Surabaya turun ke Level 3ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/aww.
by
25 August 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai upaya mengendalikan pandemi Covid-19. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, PPKM periode ini diperpanjang untuk periode 24 – 30 Agustus 2021 dengan penyesuaian level beberapa daerah.

Hal tersebut diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin dalam konferensi pers virtual.

“Berita baik seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden, untuk periode penerapan PPKM Level 4, 3, dan 2 pada periode 24-30 Agustus 2021 wilayah Aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya dan Surabaya Raya mengalami penurunan level, dari PPKM Level 4 ke Level 3 pada minggu ini,” kata Luhut, Senin malam (23/8).

Dengan penurunan tersebut, kabupaten/kota yang masuk ke level 3 saat ini bertambah menjadi sebanyak 67 kabupaten/kota. Sementara untuk level 2 jumlahnya bertambah menjadi 10 kabupaten/kota. Keputusan ini akan dijabarkan lebih detail dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri.

Sementara itu, khusus untuk wilayah Aglomerasi Bali, Malang Raya, Solo Raya, serta DIY, untuk saat ini masih pada level 4. Namun, diperkirakan bisa turun menjadi level 3 pada beberapa minggu ke depan dengan penaikan terus menerus dalam penanganan Covid-19.

1. Kembali memasukkan data indikator kematian

Pada evaluasi level PPKM kali ini, Pemerintah kembali memasukkan data indikator kematian sebagai penilaian Asesmen Level sesuai acuan yang ditetapkan oleh WHO.  Hal ini terjadi karena perbaikan data kematian di beberapa wilayah yang sudah lebih baik, dan kasus-kasus kematian yang sebelumnya tidak terlaporkan sudah banyak dilaporkan.

Dengan demikian, dalam beberapa hari kedepan diperkirakan akan kembali terjadi kenaikan tren kasus konfirmasi dan juga kasus kematian yang baru dikeluarkan oleh beberapa kabupaten/kota. Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk tidak panik.

“Terkait angka kematian yang masih tinggi di beberapa wilayah ini, dalam arahannya, Presiden meminta secara khusus untuk segera dilakukan pengecekan dan intervensi di lapangan,” tutur Luhut.

Tingginya angka kematian ini salah satunya disebabkan karena masyarakat masih enggan untuk melakukan isolasi terpusat sehingga terjadi perburukan ketika melakukan isolasi mandiri, dan menjadi terlambat penanganan dibawa ke fasilitas kesehatan.

2. Uji coba protokol kesehatan pada pertandingan Sepak Bola Liga 1

Dalam pelaksanaan PPKM ke depan, pemerintah juga akan melakukan uji coba protokol kesehatan pada pertandingan Sepak Bola Liga 1 yang akan dilakukan pada tanggal 27-29 Agustus 2021. Pertandingan akan dilakukan di Provinsi DKI Jakarta tanpa penonton dengan maksimal 3 pertandingan.

Sementara itu, pemerintah telah menerapkan penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi sebagai sarana skrining (penapisan) di tempat-tempat publik dan keramaian, seperti mall/pusat perbelanjaan, tempat olahraga outdoor, dan pabrik-pabrik industri. Pada masa mendatang, pemerintah akan mendorong penggunaan aplikasi tersebut bagi seluruh moda transportasi, seperti Kereta Api, Bis Umum, Kapal Api, dan Penyeberangan.

“Secara keseluruhan total masyarakat yang melakukan skrining Aplikasi Peduli Lindungi mencapai 5,9 juta orang, dan tercatat sejumlah 12.459 orang di antaranya tidak diperkenankan masuk/melakukan aktivitas oleh sistem,” tutur Luhut.

Related Topics