NEWS

AHY: Dari Pensiun Dini di Ketentaraan Hingga Jadi Menteri Jokowi

Dilantik jadi Menteri ATR/BPN.

AHY: Dari Pensiun Dini di Ketentaraan Hingga Jadi Menteri JokowiKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampikan pidato politiknya di Jakarta, Selasa (6/2). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
21 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono atau dikenal dengan AHY menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN menggantikan Hadi Tjahjanto yang dipindah tugas menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) hari ini, Rabu (21/2).

Jokowi mengatakan bahwa tidak ada kerangguan dalam pengangkatan AHY sebagai salah satu menterinya.

“Dia mempunyai pendidikan yang sangat mumpuni, dari Akademi Militer, Nanyang University, dan Harvard University. Karena ini urusan menajemen, saya kira dia akan siap,” kata Jokowi.

Lantas bagaimana perjalanan karier dari AHY hingga saat ini?

Mulai dari SMA Taruna Nusantara

Dikutip dari laman resmi Partai Demokrat, AHY merupakan Ketua Umum Partai Demokrat 2020-2025.

Pria kelahiran Bandung, 10 Agustus 1978, itu merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono).

SBY merupakan Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 dan 2009-2014.

Pada 1994, AHY menempuh pendidikan berprinsip militer, Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah. 

Pada 1997, AHY mengikuti pendidikan militer di Akademi Militer (Akmil) Indonesia.

Tiga tahun kemudian, yakni pada 2000, AHY berhasil lulus dari sekolah militer tersebut dengan meraih dua penghargaan, yaitu Bintang Adhi Makayasa untuk prestasi sebagai murid lulusan terbaik, dan Tri Sakti Wiratama untuk prestasi tertinggi yang mencakup aspek mental, fisik, dan kecerdasan intelektual.

Setelah itu, AHY melanjutkan pendidikan militer dengan mengikuti Pendidikan Dasar Infanteri TNI AD dan Kursus Combat Intel pada 2001, serta mengikuti Pendidikan Operasi Lintas Udara (Airborne Operations Course) di Army Infantry School pada 2002.

Dari sana, dia dipercaya sebagai Komandan Tim Khusus dari Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/ Tengkorak, yang terlibat dalam operasi pemulihan keamanan di Aceh pada tahun yang sama.

Kemudian, dia menjabat sebagai Komandan Peleton Rifle Platoon, Batalyon Infanteri 305, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) pada 2002 hingga 2004 dan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Pasi-2/OPS Batalyon Infantri 305 pada 2004 hingga 2007. 

Pendidikan formal

AHY juga menempuh pendidikan tinggi formal.

Dia memiliki tiga gelar master yaitu: Master of Science in Strategic Studies di Nanyang Technological University, Singapura, pada 2006, Master in Public Administration dari Harvard University, Amerika Serikat, pada 2010; serta Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University Amerika Serikat, pada 2015.

Pada tahun disebut terakhir itu pula, AHY mendapatkan predikat Summa Cum Laude dari US Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas.

Antara 2011 dan 2013 AHY mencapai sukses signifikan dalam karier militernya. 

Puncaknya adalah penunjukan sebagai Kepala Seksi Operasi di Brigade Infanteri Lintas Udara 17, bagian dari Komando Cadangan Strategis (Kostrad).

Setelah itu, dia mendapat peluang untuk menjadi dosen di Sekolah Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia, hingga 2014.

Kemudian, pada September 2016, AHY mengakhiri karier militernya dengan pangkat terakhir sebagai Mayor Infanteri. Langkah ini menandai awal dari keterlibatannya dalam politik dengan bergabung dengan Partai Demokrat dan mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022.

Related Topics