NEWS

Airbnb Tawarkan 100 Ribu Penginapan Gratis untuk Pengungsi Ukraina

Dana penginapan berasal dari uang perusahaan dan sumbangan.

Airbnb Tawarkan 100 Ribu Penginapan Gratis untuk Pengungsi UkrainaIlustrasi Airbnb. (Shutterstock_Ralf Liebhold)
01 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Airbnb menawarkan penginapan gratis kepada 100 ribu pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina. Hal itu diungkapkan salah satu pendiri sekaligus CEO Airbnb, Brian Chesky, via Twitter (28/2).

"Kami membutuhkan bantuan untuk mencapai tujuan ini," begitu bunyi cuitannya. "Kebutuhan terbesar yang kami miliki adalah lebih banyak orang yang dapat menawarkan rumah mereka di negara-negara terdekat, termasuk Polandia, Jerman, Hongaria, dan Rumania."

Chesky mengatakan penginapan ini bakal didanai secara mandiri dan dari keuangan pribadi dan sumbangan ke Dana Pengungsi Airbnb.org—organisasi nirlaba perusahaan.

Pada September 2021, perusahaan tersebut mengungkapkan rencananya untuk menyediakan perumahan jangka pendek gratis kepada 40 ribu pengungsi Afghanistan, dua kali lipat dari tujuan awal 20.000 yang diumumkan pada Agustus. Hingga pekan lalu, Airbnb mengatakan telah menyediakan perumahan bagi 21.300 pengungsi Afghanistan.

Penginapan untuk pengungsi

Sejauh ini, Airbnb dan Airbnb.org juga telah menyediakan tempat tinggal sementara bagi 54.000 pengungsi serta pencari suaka dari banyak negara —termasuk Suriah, Venezuela dan Afghanistan—dalam lima tahun terakhir, kata perusahaan itu. Dana pengungsi dimulai tahun lalu.

Airbnb belum memerinci berapa rencana belanja perusahaan untuk komitmen terbarunya, termasuk berapa lama pengungsi akan ditampung. Informasi lebih lanjut tentang bagaimana tuan rumah dapat mendukung inisiatif ini, seperti dengan menawarkan masa inap gratis atau diskon, akan diberikan dalam beberapa hari mendatang.

Lebih dari 500 ribu warga Ukraina telah melarikan diri sejak perang dimulai, menurut The Associated Press. Duta Besar Ukraina untuk PBB mengatakan pada hari Senin bahwa Kyiv masih berharap untuk resolusi diplomatik dengan Rusia bahkan ketika Moskow mengirim lebih banyak pasukan dan senjata ke perbatasannya.

Related Topics