NEWS

Konsumsi Pertalite Sudah 50% Melebihi Kuota

Pemerintah masih pertahankan harga Pertalite.

Konsumsi Pertalite Sudah 50% Melebihi KuotaANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
09 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat angka konsumsi jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP) Pertalite telah mencapai lebih dari 50 persen dari kuota yang ditetapkan APBN per 31 Mei 2022.

"Pertalite telah tersalurkan sebanyak 11,69 juta kiloliter atau 50,74 persen dari kuota 23,04 juta kiloliter," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam rapat di Komisi VII DPR RI, Rabu (8/6).

Secara terperinci, kata Erika, realisasi penyaluran solar telah mencapai 6,76 juta kiloliter atau 44,77 persen dari kuota 15,10 juta kiloliter. Sementara minyak tanah telah tersalurkan 0,20 juta kiloliter atau 41,67 persen dari kuota 0,48 juta kiloliter.

Dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak di dalam negeri hingga akhir tahun ini, sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah mengusulkan penambahan kuota untuk Pertalite sebanyak 5,45 juta kiloliter yang akan membuat total kuota Pertalite menjadi 28,5 juta kiloliter.

Kuota Subsidi ditambah

Pemerintah juga mengusulkan tambahan kuota untuk minyak solar sebanyak 2,29 juta kiloliter yang akan membuat total kuota naik menjadi 17,39 juta kiloliter. Kemudian, kuota minyak tanah juga diusulkan bertambah 0,1 juta kiloliter yang membuat kuota naik menjadi 0,58 juta kiloliter.

Ia melanjutkan, saat ini pemerintah masih tetap mempertahankan subsidi pertalite dan solar untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian global. 

Dalam APBN 2022, pemerintah memasang asumsi harga minyak mentah Indonesia atau ICP sebesar US$63 per barel. Embargo minyak mentah yang dilakukan Uni Eropa terhadap Rusia terus mengerek naik harga minyak mentah Indonesia hingga ke angka US$109,61 per barel pada Mei 2022.

Related Topics