NEWS

Survei BI: Kenaikan Harga Properti Residensial Kuartal I-2023 Melambat

IHPR melambat terutama di Pontianak, Yogyakarta & Surabaya. 

Survei BI: Kenaikan Harga Properti Residensial Kuartal I-2023 MelambatShutterstock_FarknotArchitect
17 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakart, FORTUNE - Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan bahwa perkembangan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat terbatas pada triwulan I-2023.  Hal tersebut tecermin pada kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I-2023 sebesar 1,79 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 2,00 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Kenaikan IHPR yang masih terbatas terutama terjadi pada rumah tipe menengah, yaitu 2,76 persen (yoy) dibandingkan dengan 3,22 persen (yoy) pada triwulan IV-2022. 

Lebih lanjut, harga tipe rumah kecil dan besar juga meningkat terbatas sebesar 1,77 persen (yoy) dan 1,36 persen (yoy) lebih rendah dari 2,08 persen (yoy) dan 1,43 persen (yoy) pada triwulan IV-2022.

Secara spasial, pergerakan indeks harga rumah yang melambat pada triwulan I-2023 terutama terjadi di kota Pontianak, Yogyakarta, dan Surabaya. 

Secara triwulanan, IHPR pada triwulan I-2023 juga terindikasi melambat dengan kenaikan 0,42 persen (qtq), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (0,47 persen). Ini terutama disebabkan oleh perlambatan kenaikan harga pada tipe rumah menengah (0,66 persen) dan besar (0,32 persen).

Sementara itu, harga rumah pada tipe kecil meningkat 0,40 persen (qtq), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 0,32 persen (qtq). Perlambatan IHPR Primer secara triwulanan terutama terjadi di Jabodebek (0,33 persen), Balikpapan (0,62 persen), dan Bandung (0,24 persen).

Tren perlambatan IHPR Primer pada triwulan I-2023 relatif sejalan dengan laju inflasi bahan bangunan yang juga melambat. Inflasi tahunan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan pada Maret 2023 mencapai 3,21 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan inflasi Desember 2022 yang mencapai 3,46 persen (yoy).

Penjualan Properti Residensial

Penjualan Properti Residensial Triwulan I-2023 secara tahunan mengalami penurunan. Hal tersebut tecermin pada penjualan properti residensial yang terkontraksi 8,26 persen (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh 4,54 persen (yoy). 

Perkembangan penjualan pada triwulan I-2023 yang menurun disebabkan oleh terkontraksinya penjualan rumah kecil dan besar, masing-masing 15,64 persen (yoy) dan 6,52 persen (yoy). Sementara itu, penjualan rumah menengah kembali tumbuh positif 6,55 persen (yoy), setelah terkontraksi 18,88 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Berdasarkan jawaban responden terdapat sejumlah faktor yang menghambat penjualan properti residensial primer: kenaikan harga bahan bangunan (25,05 persen dari jawaban responden); masalah perizinan/birokrasi (14,71%l persen); suku bunga KPR (14,71 persen); proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (11,17 persen); dan perpajakan (8,81 persen).

Secara triwulanan, penjualan pada triwulan I-2023 mengalami kontraksi 11,03 persen (qtq). Kontraksi penjualan rumah secara triwulanan tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan rumah tipe kecil dan tipe besar masing-masing 17,69 persen (qtq) dan 15,10 persen (qtq). Sementara itu, penjualan rumah tipe menengah secara triwulanan tumbuh 5,01 persen (qtq), kembali tumbuh positif setelah triwulan sebelumnya terkontraksi 19,50 persen.

Related Topics