Jakarta, FORTUNE - Korban jiwa akibat gempa Turki, Senin (6/2), diperkirakan terus bertambah. Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengatakan jumlah korban tewas mencapai 2.316 dan sekitar 12.000 orang terluka. Sedangkan di Suriah, sedikitnya 1.293 orang dilaporkan meninggal dunia.
Dilansir dari Al Jazeera, Pejabat AFAD, Orhan Tatar dalam pernyataan yang disiarkan televisi mengatakan, ada lebih dari 5.500 bangunan runtuh. Lebih dari 6.400 orang berhasil diselamatkan dari bangunan yang runtuh di tenggara Turki.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, mengatakan wilayah itu merasakan setidaknya 145 gempa susulan.
Gempa besar mengguncang Turki tenggara dan Suriah barat laut membuat tim penyelamat bergegas mencari korban selamat dalam cuaca dingin. Bencana gempa bumi terburuk dalam beberapa dasawarsa belakangan di kawasan itu melanda Turki selatan dan negara tetangga Suriah.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut gempa kembar Senin kemarin sebagai "bencana terbesar" sejak gempa bumi Erzincan 1939 yang menewaskan sekitar 33.000 orang.
Gempa berkekuatan 7,7 SR pertama, yang berpusat di provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki, meruntuhkan seluruh blok apartemen di beberapa kota dan mempersulit kondisi jutaan warga Suriah yang terlantar akibat perang bertahun-tahun.
Cuaca dingin akibat badai salju di sekitar negara itu juga menambah penderitaan ribuan orang yang terluka atau kehilangan tempat tinggal sekaligus menghambat upaya evakuasi korban.