Jakarta, FORTUNE – Setelah hampir sembilan bulan menginvasi Ukraina, Rusia resmi memasuki era resesi atau pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut. Perekonomian Rusia bahkan ditaksir akan terkoreksi sepanjang tahun ini.
Menurut data resmi yang dirilis pemerintahnya, Rabu (16/11), produk domestik bruto (PDB) Rusia pada kuartal ketiga tahun ini merosot 4 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Itu melanjutkan penurunan 4,1 persen pada kuartal sebelumnya secara tahunan.
Dalam pengumumannya, pemerintah Rusia menyebut aktivitas grosir, ritel, pengiriman, dan manufaktur turun selama Juli sampai Agustus tahun ini. Meski demikian, sektor pertanian dan konstruksi masih mengalami pertumbuhan dalam periode yang sama.
Dikutip dari The Moscow Times, perekonomian Rusia sempat bernasib baik pada awal 2022 dengan tumbuh 3,5 persen secara tahunan. Namun, itu semua berubah ketika negara tersebut mulai menyerang Ukraina.
Pada gilirannya, Rusia pun mendapatkan sanksi dari negara-negara Barat atas invasinya ke Ukraina. Pembatasan ekspor dan impor, kekurangan staf, dan masalah pasokan suku cadang telah membebani perekonomian negara tersebut.