Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertemu Menteri Investasi Arab Saudi Khalid A. Al-Falih di Riyadh, Arab Saudi, pada Kamis, 11 Mei 2023. (Dok. BKPM)

Jakarta, FORTUNE - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman (BKPM), Bahlil Lahadalia, mewakili Republik Indonesia (RI) bertemu dengan Menteri Investasi Arab Saudi, Khalid A. Al-Falih di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (11/5). Pertemuan itu merupakan kali pertama di antara menteri investasi kedua negara. 

"Dalam pertemuan tersebut kami membahas mengenai kerja sama terkait investasi antara kedua negara, khususnya dalam hal energi terbarukan dan pembangunan rumah sakit," ujar Bahlil dalam keterangan resmi, Jumat (12/5).

Ia mengatakan Indonesia sangat terbuka untuk investasi, khususnya dalam hilirisasi industri dan ekonomi hijau yang menggunakan energi dan industri hijau. Langkah tersebut dimulai dengan hilirisasi sumber daya mineral. 

Dalam diskusi tersebut, Bahlil mengatakan Indonesia sejak empat tahun lalu telah memulai hilirisasi pada sektor pertambangan yang diawali pelarangan ekspor bijih nikel. Untuk mendorong hilirisasi sumber daya mineral, beberapa komoditas sumber daya mineral seperti bauksit, konsentrat tembaga, dan timah juga akan dilarang ekspor mulai tahun ini.

Bahlil mengatakan Khalid menyambut baik usulannya, juga mengapresiasi upaya Indonesia dalam melakukan transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam. 

Kedua menteri, menurutnya, juga menyepakati bahwa kerja sama investasi antara kedua negara masih belum sesuai dengan potensi yang ada dan dapat ditingkatkan lagi.

"Hasil pertemuan ini akan kami tindak lanjuti untuk kemudian dituangkan dalam bentuk yang lebih konkret sehingga semakin mendorong realisasi investasi asal Arab Saudi di Indonesia,” kata Khalid.

Realisasi investasi Arab Saudi di Indonesia

Editorial Team