Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Dok. Shutterstock/Ktasimar

Jakarta, FORTUNE - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meraup Rp7,87 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) pada Rabu (23/2). Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, ketujuh seri yang dilelang melalui sistem Bank Indonesia tersebut meluputi SPN03231122 (new issuance), SPN12240822 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0100 (new issuance), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening).

Direktur Surat Utang Negara, Deni Ridwan, mengatakan pasar bergerak volatile menjelang lelang ketujuh seri SUN tersebut. Ini dipengaruhi penurunan credit rating beberapa bank di Amerika Serikat oleh S&P dan meningkatnya kekhawatiran bahwa suku bunga Fed akan berada di level tinggi untuk waktu yang lebih lama. Pelaku pasar juga menunggu pidato pemimpin Fed di Jackson Hole Symposium pada Jumat nanti.

Namun demikian, incoming bids cukup baik dengan nominal mencapai Rp34,6 triliun, lebih tinggi dari lelang sebelumnya sebesar Rp32,54 triliun.

"Meningkatnya demand investor tersebut didukung faktor positif dari pasar domestik, antara lain Postur RAPBN 2024 yang semakin sehat dengan defisit diproyeksikan turun menjadi Rp522,8 triliun atau 2,29 persen dari PDB," ujarnya.

Penerbitan SUN seri baru FR0100 dengan tenor 11 tahun sebagai calon SUN seri benchmark tenor 10 tahun untuk 2024 mendapat sambutan yang sangat positif. Hal ini tecermin pada incoming bids seri tersebut yang mencapai Rp19,53 triliun atau 56,4 persen dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp6,85 triliun atau 87,04 persen dari total awarded bids.

"Incoming dan awarded bids seri tersebut merupakan yang terbesar pada lelang hari ini," katanya.

<p>Volatilitas pasar domestik berdampak ke yield</p>

Editorial Team