Pemerintah akan Impor 200 Ribu Ton Gula Mentah pada 2025

- Pemerintah RI rencanakan impor 200 ribu ton gula mentah untuk penguatan stok cadangan pangan dan mengantisipasi fluktuasi harga jelang Ramadan.
- Kepala Bapanas menekankan agar impor gula tak berdampak buruk pada petani yang akan mulai panen di April-Juni 2025.
- Stok CPP gula pasir per 12 Februari 2025 hanya ada 34 ribu ton, sementara kebutuhan konsumsi bulanan sekitar 235 ribu ton dan diproyeksikan meningkat saat Ramadan.
Jakarta, FORTUNE – Pemerintah berencana mengimpor gula mentah (raw sugar) sebanyak 200 ribu ton pada 2025. Hal ini untuk penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP) di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mengantisipasi risiko fluktuasi harga gula konsumsi menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025.
“Jumlah 200 ribu ton raw sugar itu di bawah kebutuhan konsumsi sebulan. Kita coba sesuaikan karena kita juga harus tahu harga gula dunia dan currency rate (nilai mata uang), itu jadi pertimbangan. Tetapi yang jelas pemerintah harus punya cadangan pangan dan itu harus dikuasai oleh BUMN,” jelas Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, dikutip Jumat (14/2).
Kemudian dia menekankan agar keputusan pemerintah terkait impor raw sugar atau gula kristal mentah (GKM) dari luar Indonesia ini tak memberikan dampak terhadap petani, terutama saat panen. Pasalnya, para petani akan mulai panen pada April–Juni 2025.
“Sekitar 200 ribu ton raw sugar, datangnya tahun ini secara bertahap. Tapi jaminannya, jangan sampai petani harganya jatuh,” imbuh dia.
Data BPS: Harga gula makin naik di berbagai daerah

Untuk diketahui, BPS mencatat hingga pekan pertama Februari 2025, terjadi penambahan jumlah kabupaten atau kota yang mengalami kenaikan harga gula pasir. Adapun pada minggu ketiga Januari, terdapat 118 kabupaten atau kota. Lalu, jumlahnya makin bertambah menjadi 153 kabupaten atau kota di pekan kelima Januari tahun ini.
“Jadi importasi bukan dalam bentuk GKP (gula kristal putih), tidak langsung begitu. Yang jadi catatan adalah importasi yang dilakukan ini hanya untuk CPP. Kita mau menaikkan stok level yang dipegang pemerintah. Bukan karena kekurangan produksi, karena kita masih cukup sekitar 4-5 bulan. Namun kita tidak boleh ambil risiko untuk CPP,” tegas Arief.
Cadangan gula pasir ada 34 ribu ton
Sebagai informasi, stok cadangan gula pasir per 12 Februari 2025 totalnya ada 34 ribu ton. Dari total stok tersebut, BUMN Pangan ID FOOD mengelola sebesar 22 ribu ton dan Bulog sebanyak 12 ribu ton.
Jika dibandingkan dengan rata-rata kebutuhan konsumsi bulanan sekitar 235 ribu ton per bulan, maka stok cadangan gula berada di kisaran ketercukupan 14,47 persen. Di samping itu, berdasarkan proyeksi neraca gula konsumsi yang diolah Bapanas per 21 Januari 2025, diestimasikan kebutuhan konsumsi bulanan pada Maret 2025 akan meningkat karena berbarengan dengan momentum Ramadan.
Pada Maret 2025, proyeksi kebutuhan konsumsi akan meningkat 13,39 persen atau menjadi 251,8 ribu ton dibandingkan bulan Februari 2025 yakni 222 ribu ton. Sementara itu, estimasi produksi gula kristal putih bakal mulai naik pada Mei 2025 di kisaran sejumlah 166 ribu ton, Juni 392 ribu ton dan Juli 555 ribu ton.
Puncak panen gula diprediksi terjadi Agustus 2025

Proyeksi puncak panen raya gula kristal putih diprediksi terjadi pada Agustus 2025 sebanyak 621 ribu ton. Dari itu, total kebutuhan konsumsi tahunan diproyeksikan dapat mencapai 2,841 juta ton.
Mengutip data food price index dari Food and Agriculture Organization (FAO), harga gula di pasar internasional pada Januari 2025 tengah mengalami penurunan 6,8 persen menjadi 111,2, dibandingkan indeks Desember 2024 senilai 119,3. Adapun secara tahunan mengalami penurunan hingga 18,5 persen dibandingkan Januari 2024 yang berada di indeks 136,4.
“Penugasannya nanti kita akan bersurat kepada Menteri BUMN (Erick Thohir) dan kita akan diskusikan ya. Kalau surat untuk Rakortas hari ini (12/2) tadi dari Kementerian Pertanian. Kita coba proses, ini tidak instan juga. Tapi yang jelas hari ini stok gula kita cukup. Lalu berapa stok yang dikuasai oleh pemerintah itu menjadi penting, supaya pemerintah bisa leluasa intervensi,” tutur Arief.
Sebelumnya Prabowo perintahkan larangan impor gula konsumsi
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono mengatakan pada Senin (20/1) bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah memerintahkan adanya larangan impor beras, jagung, gula, dan garam.
Sudaryono menuturkan, Kementerian Pertanian (Kementan) RI telah memperoleh perintah dari Prabowo agar tak lagi mengimpor empat komoditas pangan tersebut pada 2025.
Dia menjelaskan bahwa perintah dari Kepala Negara tersebut merupakan langkah konkret dari pemerintah termasuk penyesuaian anggaran serta fokus pada swasembada pangan.