Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Penjualan Kendaraan Listrik Global Naik 23%, Ditopang Eropa & Cina

WhatsApp Image 2025-07-01 at 17.12.57.jpeg
Erajaya Active Lifestyle (Kode saham: ERAL) bersama XPENG hari ini meresmikan perakitan kendaraan listrik pertamanya di Indonesia melalui acara Line Off Ceremony yang digelar di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Purwakarta, Jawa Barat. (Eko Wahyudi/Fortune Indonesia)
Intinya sih...
  • Penjualan kendaraan listrik global naik 23% menjadi 1,9 juta unit pada Oktober 2025, didorong oleh permintaan tinggi di Eropa dan Cina.
  • Eropa memimpin pertumbuhan kendaraan listrik regional dengan peningkatan penjualan mencapai 36%, sementara Cina menyumbang lebih dari separuh penjualan global.
  • Penjualan di Amerika Utara mengalami penurunan tajam sebesar 41% menjadi 100.370 unit, disebabkan oleh berakhirnya insentif kredit pajak dan harga kendaraan listrik yang masih tinggi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Riset dari Rho Motion mengungkap, penjualan kendaraan listrik murni dan hibrida plug-in global melonjak 23 persen pada Oktober 2025 menjadi 1,9 juta unit. Kenaikan ini dipicu oleh tingginya permintaan di pasar utama seperti China dan Eropa.

Dilasir dari Reuters, Eropa memimpin pertumbuhan kendaraan listrik regional dengan permintaan yang kuat di Jerman, Prancis, dan Inggris. Lonjakan penjualan mencapai 36 persen menjadi 372.786 unit.

Riset ini menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut terjadi di tengah menurunnya penjualan mobil secara keseluruhan setelah periode puncak, serta kebijakan Uni Eropa yang menyetujui lebih banyak proyek pengembangan baterai.

Sejalan dengan itu, pasar Cina menyumbang lebih dari separuh penjualan kendaraan listrik global, termasuk yang bertenaga baterai dan hibrida plug-in menjadi sekitar 1,3 juta kendaraan.

"Harga kendaraan listrik di Cina kini jauh lebih mendekati kendaraan bermesin pembakaran internal dibandingkan pasar Eropa maupun Amerika Utara," kata Manajer data Rho Motion, Charles Lester dalam laporannya, yang dikutip dari Reuters, Rabu (12/11).

Di sisi lain, Lester menyebut penjualan di Amerika Utara mengalami penurunan tajam sebesae 41 persen menjadi 100.370 unit setelah sempat mencapai rekor penjualan pada Agustus–September.

Lesunya permintaan di wilayah itu diakibatkan insentif kredit pajak sebesar US$7.500 berakhir. Selain itu, faktor lainnya disebabkan oleh harga kendaraan listrik yang masih lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional.

Dilansir dari ET Auto, riset ini juga memperkirakan penjualan di pasar Eropa bakal terus meningkat seiring pertumbuhan yang masih relatif tinggi.

Sementara itu, di Cina, pasar otomotif diprediksi bakal mencatat peningkatan signifikan pada November dan Desember, didorong oleh percepatan pembelian sebelum kebijakan insentif pajak penuh untuk kendaraan energi baru dikurangi menjadi 50 persen.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us

Latest in News

See More

Penjualan Kendaraan Listrik Global Naik 23%, Ditopang Eropa & Cina

12 Nov 2025, 17:55 WIBNews