5 Perbedaan Pirit dan Emas yang Penting Diketahui

- Emas dan pirit memiliki komposisi kimia, sifat fisik, dan nilai ekonomi yang berbeda
- Emas berwarna kuning cerah, tidak berubah seiring waktu, dan mudah ditempa. Pirit cenderung ke arah kuningan, mengalami oksidasi, dan lebih keras
- Perbedaan pirit dan emas dapat dikenali melalui uji fisik sederhana seperti skala kekerasan Mohs, densitas, uji goresan, bau, suara, serta metode pengujian lanjutan
Perbedaan pirit dan emas kerap menjadi perhatian karena keduanya memiliki tampilan yang sekilas mirip, terutama bagi orang awam. Warna kuning metalik dan kilau permukaannya sering membuat pirit—yang dikenal sebagai fool’s gold—disangka sebagai emas asli.
Padahal, meskipun dapat muncul dalam lingkungan geologi yang serupa, pirit dan emas memiliki komposisi kimia, sifat fisik, serta nilai ekonomi yang sangat berbeda.
Pemahaman terhadap karakteristik masing-masing mineral menjadi penting, terutama dalam kegiatan eksplorasi, koleksi mineral, hingga transaksi jual beli logam mulia.
Komposisi dan asal-usul mineral
Emas merupakan unsur kimia alami dengan simbol “Au”. Sebagai logam murni, emas tidak dapat diuraikan melalui proses kimia biasa dan dikenal karena sifatnya yang lunak, mudah ditempa, serta tahan terhadap korosi.
Emas umumnya terbentuk dalam urat hidrotermal dan juga ditemukan dalam endapan aluvial atau placer akibat proses erosi.
Sebaliknya, pirit adalah senyawa mineral besi sulfida dengan rumus “FeS₂”. Mineral ini terbentuk dari kombinasi unsur besi dan sulfur dan dapat ditemukan dalam berbagai kondisi geologi, mulai dari batuan sedimen, metamorf, hingga urat hidrotermal.
Fine Art Minerals mencatat bahwa pirit sering membentuk kristal kubik atau pyritohedral yang teratur, berbeda dari emas yang jarang membentuk kristal sempurna.
Warna, kilau, dan bentuk kristal
Dari segi visual, emas memiliki warna kuning cerah yang konsisten dan tidak berubah seiring waktu. Kilau emas bersifat hangat dan tidak berkilap berlebihan. Emas juga tidak membentuk kristal geometris yang jelas dan lebih sering ditemukan dalam bentuk butiran, serpihan, atau bongkahan tidak beraturan.
Pirit menampilkan warna kuning keemasan yang cenderung ke arah kuningan. Seiring waktu, pirit dapat mengalami oksidasi sehingga warnanya menggelap atau menampilkan efek iridesen. Permukaannya sering tampak lebih berkilau karena struktur kristalnya yang memantulkan cahaya secara tajam.
Uji fisik: Kekerasan, berat, dan daya tempa
Perbedaan pirit dan emas paling mudah dikenali melalui sifat fisiknya.
Dilansir Geology In, pada skala kekerasan Mohs, emas berada pada tingkat 2,5 hingga 3, sehingga mudah tergores oleh pisau atau koin tembaga. Pirit jauh lebih keras dengan tingkat kekerasan 6 hingga 6,5 dan mampu menggores kaca.
Dari sisi densitas, emas memiliki berat jenis sekitar 19,3, menjadikannya salah satu unsur alami terpadat. Pirit jauh lebih ringan dengan berat jenis sekitar 4,9 hingga 5,2. Dalam volume yang sama, emas akan terasa jauh lebih berat saat dipegang.
Emas juga bersifat sangat mudah ditempa. Ketika ditekan atau dipukul, emas akan berubah bentuk tanpa pecah. Sebaliknya, pirit bersifat rapuh dan akan retak atau hancur ketika diberi tekanan.
Uji goresan, bau, dan suara
Uji goresan pada keramik tanpa glasir menunjukkan perbedaan yang jelas. Emas meninggalkan garis berwarna kuning, sementara pirit menghasilkan goresan hijau kehitaman atau cokelat gelap.
HowStuffWorks menjelaskan bahwa pirit dapat mengeluarkan bau sulfur menyerupai telur busuk ketika dipukul atau bereaksi, sedangkan emas tidak memiliki bau karena bersifat inert.
Dari sisi suara, emas menghasilkan bunyi tumpul ketika dijatuhkan, sementara pirit cenderung mengeluarkan bunyi tajam atau berdenting.
Metode pengujian lanjutan
Untuk keperluan profesional, terdapat metode pengujian lanjutan seperti fire assay yang melebur sampel untuk mengukur kandungan emas secara akurat.
Pengujian asam nitrat juga digunakan karena emas tidak bereaksi terhadap asam tersebut, sementara pirit akan bereaksi dan menghasilkan gas sulfur dioksida.
Teknologi lain seperti X-ray Fluorescence (XRF) memungkinkan identifikasi komposisi unsur tanpa merusak sampel.
Selain itu, alat uji elektronik dapat membedakan emas dan pirit berdasarkan konduktivitas listrik, di mana emas merupakan konduktor yang sangat baik.
Demikian penjelasan mengenai cara membedakan fool’s gold. Perbedaan pirit dan emas dapat dikenali melalui kombinasi pengamatan visual, uji fisik sederhana, hingga metode laboratorium.
FAQ seputar perbedaan pirit dan emas
| FAQ seputar perbedaan pirit dan emas | Emas adalah unsur logam murni, sedangkan pirit merupakan senyawa besi sulfida |
| Mengapa pirit disebut fool’s gold? | Karena tampilannya sering disangka emas padahal nilainya jauh lebih rendah. |
| Apakah pirit selalu menandakan adanya emas? | Tidak, pirit jauh lebih umum dan sering ditemukan tanpa kandungan emas. |


















