Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

PIER Proyeksikan Ekonomi 2026 Tumbuh 5,2 Persen, Sinergi Fiskal & Moneter Salah Satu Kunci

Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank.jpeg
Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank, dalam peluncuran Permata Institute for Economic Research (PIER) Economic Outlook 2026 di Jakarta, Kamis (4/12/2025). Dok: Fortune Indonesia
Intinya sih...
  • PIER memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 akan berkisar 5,1-5,2 persen.
  • Nilai tukar rupiah diprediksi mencapai rentang Rp16.200-16.400 per dolar AS pada akhir tahun depan.
  • Pentingnya sinergi kebijakan antara otoritas fiskal dan moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Permata Bank, lewat Permata Institute for Economic Research (PIER), kembali merilis laporan PIER Economic Outlook bertajuk “Reviving Domestic Growth, Navigating Global Shocks”. Dalam laporan itu, PIER meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 akan menguat.

Pertumbuhan ekonomi nasional 2026 diperkirakan berkisar 5,1-5,2 persen, yang berarti merupakan peningkatan moderat dibandingkan dengan proyeksi 2025 yang berkisar 5,0-5,1 persen.

Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, menilai momentum pertumbuhan ini ditopang oleh fundamental domestik yang kuat serta kebijakan pro-pertumbuhan dari pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2025 mencapai 5,04 persen sehingga masih berada di sekitar rata-rata 10 tahun terakhir, yakni 5 persen,” ujar Josua.

Prospek rupiah dan suku bunga

Sektor pasar keuangan diproyeksikan memasuki fase lebih positif. PIER memperkirakan nilai tukar rupiah pada akhir tahun depan akan mencapai rentang Rp16.200-16.400 per dolar Amerika Serikat (AS).

Ramalan terjadinya penguatan dibandingkan dengan proyeksi 2025 ini didorong oleh pelemahan bertahap pada indeks dolar AS dan imbal hasil US Treasury, seiring potensi pelonggaran moneter lanjutan.

PIER memperkirakan Fed Funds Rate (FFR) akan kembali dipangkas dengan besaran 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen pada Desember 2025, disusul penurunan tambahan 25 bps menjadi 3,50 persen pada 2026.

Kondisi ini diperkirakan akan mendorong pulihnya aliran modal investasi maupun portofolio asing ke Indonesia. Sejalan dengan itu, imbal hasil obligasi pemerintah (SBN) juga diprediksi turun moderat.

Dari sisi inflasi, PIER memperkirakan kenaikan moderat pada 2,0-2,5 persen pada akhir 2025 dari posisi 1,57 persen pada 2024, dan akan tetap stabil pada level yang sama sepanjang 2026.

Sinergi fiskal dan moneter

Josua pun menekankan pentingnya sinergi kebijakan antara otoritas fiskal dan moneter. Koordinasi yang solid menjadi indikator vital bagi lembaga pemeringkat kredit (credit rating agencies) dalam mempertahankan peringkat utang pemerintah pada level investment grade.

Secara kelembagaan, Josua menilai koordinasi kebijakan antara Kementerian Keuangan dan BI terus diperkuat, termasuk dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang pertama di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.

“Sekalipun memang tentunya masih dalam proses transisi dengan pembinaan Menteri Keuangan yang baru, kami menilai koordinasi terus akan diperkuat,” ujar Josua menanggapi pertanyaan Fortune Indonesia dalam acara peluncuran PIER Economic Outlook 2026 di Jakarta, Kamis (4/12).

Sinergi ini teruji saat pasar menghadapi tekanan. Ketika terjadi arus keluar modal asing (outflow) di pasar obligasi saat ini, BI tidak tinggal diam dan masuk sebagai pembeli (buyer) untuk menjaga stabilitas. Kepemilikan BI pada instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang meningkat juga menjadi indikasi kuatnya peran stabilisasi tersebut.

“Komunikasi menjadi salah satu hal kunci dalam sinergi antara kebijakan pemerintah dan lembaga, atau secara spesifik fiskal dan moneter, untuk kita bisa menavigasi ke depannya. Jika otoritas fiskal dan moneter bisa bersinergi dan berkomunikasi dengan baik, ekonomi kita akan bisa terinternalisasi dengan baik,” katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us

Latest in News

See More

Komitmen JETP untuk Transisi Energi Indonesia Naik Jadi US$21,4 Miliar

05 Des 2025, 15:35 WIBNews