Profil PT Produksi Film Negara, BUMN yang Berdiri Sejak Era Belanda

- PT PFN adalah BUMN di bidang perfilman dan pembiayaan film dengan visi menjadi perusahaan fasilitasi terkemuka di regional.
- Sejarah panjang PFN dimulai dari era kolonial Belanda, Jepang, hingga menjadi BUMN dengan nama PT Produksi Film Negara (Persero).
- Ifan Seventeen ditunjuk sebagai Dirut PT PFN.
Pernah mendengar PT Produksi Film Negara? Ternyata PT Produksi Film Negara atau disingkat PT PFN adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perfilman dan industri audiovisual.
Lalu, saat ini, PFN telah bertransformasi menjadi perusahaan pembiayaan film. Hal tersebut selaras dengan komitmen PFN untuk mengembangkan ekosistem berkualitas demi kemajuan industri perfilman dan konten Indonesia.
PT PFN sendiri sudah berdiri sejak era penjajahan Belanda. Berikut profil PT Produksi Film Negara serta tugas, fungsi, dan sejarah perkembangannya.
Tugas dan fungsi PT Produksi Film Negara

Sebagai BUMN yang bergerak di bidang perfilman, PT Produksi Film Negara memiliki visi menjadi perusahaan fasilitas dan layanan (facilitation and services) terkemuka di regional. PT PFN memiliki beberapa tugas dan fungsi, yaitu:
Mengelola pembiayaan film dan konten untuk pemerintah, BUMN, dan sektor swasta
Mengembangkan talenta film (development people) dan konten yang mendorong kemampuan daya kreatif dan inovasi di film dan konten
Mengorkestrasi ekosistem film dan konten (orchestrator film and content) untuk memajukan industri perfilman Indonesia.
Secara umum, PT PFN bertujuan untuk mewujudkan ekosistem film dan konten yang lebih berkualitas dan berdaya saing, serta memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Sejarah PT Produksi Film Negara

PT PFN memiliki sejarah panjang yang bermula dari masa kolonial Belanda, Jepang, hingga menjadi perseroan. Berikut sejarah perkembangan PT Produksi Film Negara selengkapnya.
Era Belanda: Berdiri dengan nama Java Pacific Film
Sejarah PFN dimulai dengan berdirinya Java Pacific Film (JPF) pada 1934. JPF didirikan oleh Albert Balink dan berhasil menghasilkan beberapa film, salah satunya film berjudul Pareh.
Film tersebut menarik perhatian di Belanda dan diakui sebagai salah satu karya sinematik terbaik Hindia Belanda. Dua tahun berselang atau tepatnya pada 1936, JPF berubah menjadi Algemeen Nederlandsch Indisch Filmsyndicaat (ANIF) atau Sindikat Umum Film Hindia Belanda.
Salah satu film terkenal yang diproduksi ANIF adalah Terang Bulan, yang berhasil meraih kesuksesan besar hingga di tingkat internasional pada 1937.
Era Jepang: Berganti nama menjadi Nippon Eiga Sha
Pada 1943, angkatan bersenjata kekaisaran Jepang mengambil alih ANIF dan mengubahnya menjadi Nippon Eiga Sha atau perusahaan film Jepang. Hal ini dilakukan oleh otoritas Jepang untuk memperkuat konten film bertema propaganda selama pendudukan Jepang di Indonesia.
Nippon Eiga Sha memberikan peran yang cukup signifikan kepada Raen Mas Soetarto, seorang pribumi yang menjadi wakil pimpinan Nippon Eiga Sha.
Lahirnya Berita Film Indonesia
Kemudian, Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PT PFN) didirikan sebagai Berita Film Indonesia (BFI) pada 6 Oktober 1945 oleh R.M Soetarto. Pendirian BFI disaksikan oleh Menteri Penerangan Amir Syarifuddin dan BFI pun resmi bergabung menjadi lembaga di bawah Kementerian Penerangan.
Pada 1950, Kementerian Penerangan mengubah bentuk BFI menjadi Perusahaan Pilem Negara (PPN). Lalu, berganti menjadi Perusahaan Film Negara (PFN).
Menjadi Produksi Film Negara
Tujuh tahun berikutnya atau pada 1957, unsur perusahaan PFN dibagi menjadi empat badan, yaitu Central Film Laboratory (CFL), Dinas Film Penerangan (DFP), Dinas Film Cerita (DIFTA), dan Kantor Peredaran Film (KPF) Kementerian Penerangan.
Perusahaan ini pun berubah menjadi Pusat Produksi Film Negara (PPFN) pada 16 Agustus 1975. PPFN bergabung di bawah Direktorat Jenderal Radio Televisi dan Film (RTF) Departemen Penerangan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Resmi menjadi BUMN dan perseroan
Pada 1988, PPFN resmi menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 1988 pada tanggal 7 Mei 1988. Tujuan perubahan ini agar PFN dapat menjalankan aktivitas secara mandiri berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi perusahaan dan tuntutan pembangunan nasional.
Pada 12 Oktober 2023, Produksi Film Negara yang semula berbentuk badan hukum Perusahaan Umum (Perum), berubah menjadi Perseroan. Saat itu, sudah dilakukan penandatanganan akta pendirian PT Produksi Film Negara (Persero) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta.
Ifan Seventeen jadi Direktur Utama PT PFN
Pada Maret 2025, penyanyi Riefian Fajarsyah atau lebih dikenal dengan Ifan Seventeen kabarnya ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara. Kabar ini muncul setelah ada sejumlah karangan bunga berisi ucapan selamat kepada Ifan yang berjejer di depan kantor PT PFN, Jatinegara, Jakarta Timur.
Menariknya, empat bulan sebelum pelantikannya sebagai Dirut PT PFN, Ifan sempat merilis lagu berjudul Pernah Di Sana yang terinspirasi dari Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, dalam video klip yang dirilis pada 17 Oktober 2024, Ifan berkolaborasi dengan ajudan Prabowo, Rizky Irmansyah.