NEWS

Pesta Natal di Oslo Berujung Puluhan Tamu Tertular Varian Omicron

Lebih dari 60 orang terinfeksi COVID-19 di pesta itu.

Pesta Natal di Oslo Berujung Puluhan Tamu Tertular Varian OmicronIlustrasi mutasi virus. (Pixabay)
03 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pesta natal perusahaan di Oslo, Norwegia, pada Jumat (26/11) berujung bencana. Dari 120 peserta acara, lebih dari 50 persen terverifikasi positif COVID-19 walau sudah menjalani vaksinasi.

Jika sudah terkonfirmasi, maka itu akan menjadi wabah tunggal varian terbesar di Eropa jika sudah dikonfirmasi. Terbukti, satu di antara puluhan orang itu terjangkit varian Omicron.

Sekadar informasi, pelaksana pesta yang berlokasi di sebuah restoran Oslo itu adalah perusahaan energi surya Scatec.

“Situasinya mengkhawatirkan,” ujar Menteri Kesehatan Norwegia, Ingvild Kjerkol, setelah pengumuman kabar tersebut, dilansir dari Euronews, Jumat (3/12). “Itu menunjukkan bahwa virus menyebar dengan sangat mudah dan vaksin tak terlalu melindungi infeksi varian itu.”

Pemerintah Berlakukan Pembatasan Lagi

Melihat cepatnya penyebaran virus varian teranyar itu, pemerintah Norwegia memutuskan menerapkan pembatasan wilayah lagi per Jumat (3/12) waktu setempat. Apalagi, mereka belum banyak mengetahui seputar virus corona varian Omicron.

Kjerkol berujar, “kami berharap dan percaya, vaksin melindungi terhadap bentuk penyakit yang serius, tetapi kami tak tahu sejauh mana (proteksinya).”

Menurut Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Stoere, pembatasan bersifat regional sehingga hanya berlaku untuk Oslo dan distrik sekitarnya. Sekiranya ada hampir 700.000 penduduk di kota itu.

Dampak Pembatasan di Oslo

Akibat pembatasan wilayah itu, para pencari nafkah harus kembali bekerja dari rumah bila memungkinkan. Acara pribadi tertutup di tempat umum atau sewaan hanya boleh menampung maksimal 100 peserta. Orang yang ingin ke restoran dan bar pun harus mendaftar lebih dulu.

Secara nasional, siapa pun yang datang mendatangi Norwegia harus mengikuti tes rapid sehari sebelumnya. Baik di perbatasan, di stasiun uji publik, maupun melakukan tes mandiri. Jika terindikasi positif, pemudik mesti mengikuti tes PCR dalam waktu 24 jam.

Gahr Stoere mengatakan, “kemungkinan varian Omricon akan menyebar di Norwegia dan itulah sebabnya pemerintah yakin untuk memperketat tindakan.”

Tak hanya itu, pemerintah pun mengimbau masyarakat setempat kembali memakai masker di transportasi umum, toko-toko, serta pusat perbelanjaan.

“Kita tetap harus menjaga jarak demi mengendalikan penyebaran infeksi, tapi tak berarti kita tak bisa berinteraksi dengan baik,” imbuh sang perdana menteri.

Related Topics