Waspadai Tren Penyakit Kritis Semakin Tinggi di Usia Muda

- Peningkatan signifikan penyakit kritis di Indonesia dalam 5 tahun terakhir
- 35% klaim penyakit kritis di Allianz Life diajukan oleh warga muda
- Allianz Life meluncurkan produk terbaru Asuransi Allianz Critical Plus sebagai solusi asuransi jiwa
Jakarta, FORTUNE – Tren penyakit kritis di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam lima tahun terakhir. Apalagi, penyakit kritis ini mulai bergeser kepada masyarakat dengan usia muda.
Data yang disebutkan pada laporan tahunan JKN 2023 mencatat bahwa sepanjang periode 2018–2023, penyakit jantung merupakan penyakit dan beban tertinggi dalam pelayanan JKN, mengalami peningkatan kasus sebesar 72 persen dan peningkatan beban jaminan sebesar 88 persen. Sedangkan untuk kasus kanker meningkat sebesar 94 persen disertai peningkatan beban jaminan sebesar 101 persen.
Peningkatan klaim ini juga terlihat pada data yang dimiliki PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) terkait penyakit kritis. Klaim yang dibayarkan kepada nasabah dalam tiga tahun terakhir paling banyak terkait dengan tiga penyakit kritis: kanker, penyakit jantung, dan stroke.
“Allianz Life sendiri telah membayarkan klaim manfaat perlindungan penyakit kritis kepada nasabah sebesar Rp560 miliar, untuk lebih dari 2.800 kasus klaim di tahun 2024 lalu,” kata Alexander Grenz, Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia di Jakarta, Kamis (22/5).
35% klaim penyakit kritis di Allianz Life diajukan oleh warga muda

Faktanya, meskipun penyakit-penyakit kritis ini umumnya dianggap sebagai risiko kesehatan bagi generasi yang lebih tua, data klaim yang dibayarkan Allianz selama periode 2022-2024 menunjukkan bahwa 35 persen klaim penyakit kritis diajukan oleh nasabah yang berusia di bawah 40 tahun.
Data ini menggarisbawahi bahwa risiko penyakit kritis tidak hanya menjadi risiko kesehatan yang dapat terjadi kepada golongan lanjut usia, namun juga bagi mereka yang berada dalam usia produktif. Tentunya hal ini dapat mengganggu rencana finansial keluarga yang sedang disusun pada usia tersebut.
Sementara itu, menurut World Economic Forum 2015, potensi kerugian ekonomi akibat penyakit tidak menular (termasuk penyakit jantung dan kanker) di Indonesia pada periode 2012-2030 diproyeksikan mencapai US$4,47 triliun. Angka ini setara dengan lebih dari tiga kali Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara di tahun 2024 yang berada di kisaran US$1,44 triliun.
Kerugian ini tidak hanya terbatas pada biaya pengobatan, tetapi juga mencakup hilangnya produktivitas karena pasien memperoleh penghasilan selama masa perawatan dan Pemulihan.
Allianz Life luncurkan produk baru penyakit kritis

Untuk merespons tantangan kesehatan dan risiko finansial yang semakin kompleks di Indonesia, Allianz Life memperkenalkan produk terbaru Asuransi Allianz Critical Plus, solusi asuransi jiwa yang memberikan perlindungan finansial terhadap risiko penyakit kritis, untuk membantu nasabah mengelola dampak finansial dari situasi kesehatan yang tak terduga.
Dengan peluncuran Asuransi Allianz Critical Plus ini, Allianz Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan solusi proteksi yang relevan dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat modern di tengah tantangan kesehatan dan finansial masa kini.
Produk ini hadir melindungi untuk setiap risiko kehidupan, baik saat terdiagnosa Advanced CI dengan perlindungan ekstra manfaat hingga total 150 persen, ekstra cepat dengan manfaat penyakit kritis dibayarkan sejak tahap awal sebesar 25 persen uang pertanggungan, serta ekstra tenang dengan manfaat pengembalian premi saat meninggal dunia, maupun saat nasabah tetap hidup.