Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Terus Meningkat, Permintaan Produk Halal Global Capai US$ 2 Triliun

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam keterangan pers dari KTT G20 2021 (31/10). (FORTUNEIDN)

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, permintaan konsumen terhadap produk-produk halal terus meningkat. Situasi ini tentunya menjadi peluang bagi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. 

Indonesia memiliki sekitar 270 juta penduduk dengan kurang lebih 85 persen yang beragama Islam, tentu menjadi pasar terbesar untuk produk dan layanan berbasis syariah. Ekosistem halal pun terus dikembangkan guna memaksimalkan potensi ini.

"Pengembangan industri halal pun menjadi fokus Indonesia, karena bukan hanya dapat menopang perekonomian tetapi juga mendorong terciptanya keadilan sosial," ujarnya dalam 9th ASEAN Universities International Conference on Islamic Finance (AICIF) 2021 secara virtual, Rabu (17/11).

<p>Konsumsi produk halal Indonesia mencapai US$11,2 miliar</p>

Data State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021 memosisikan Indonesia dalam 10 peringkat teratas sektor Halal Food, Islamic Finance, Muslim Friendly Travel, Modest Fashion, Pharma Cosmetics, Media & Recreation. Fakta ini menjadi dasar positif bahwa prospek industri halal Indonesia cukup cerah, bahkan mampu menjadi titik terang pemulihan ekonomi nasional saat pandemi Covid-19.

Data juga mengungkapkan, total pengeluaran masyarakat dunia untuk makanan, kosmetik, pariwisata, dan gaya hidup halal pada periode 2020–2021 mencapai US$2,02 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menkeu menyebut konsumsi produk-produk halal di Indonesia mencapai US$11,2 miliar pada 2019. Hal tersebut menjadikan Indonesia konsumen terbesar di dunia.

"Sangat penting untuk melanjutkan peluang ini dan membuat peran yang berarti dalam konteks permintaan yang terus tumbuh," kata Menkeu.

<p>Kontribusi industri halal ke PDB meningkat</p>

Pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal tak hanya terjadi dari sisi konsumsi, tetapi juga berkontribusi terhadap kenaikan produk domestik bruto (PDB). Pada 2019, kontribusi ekonomi syariah terhadap PDB Indonesia mencapai 24,3 persen dan meningkat 0,5 persen pada 2020, menjadi 24,8 persen.

"Pengembangan ekonomi syariah berjalan melalui sejumlah strategi, seperti akselerasi ekonomi digital, penguatan rantai pasok halal (halal supply chain), hingga penguatan investasi pangan halal," ucapnya.

Ditambah lagi, pemerintah pun menetapkan tiga kawasan industri sebagai pusat manufaktur produk-produk halal. Ketiga kawasan industri tersebut berada di Cikande (Banten), Sidoarjo (Jawa Timur), dan Bintan (Kepulauan Riau).

Menkeu mengatakan, pengembangan ekonomi syariah bukan hanya bisa mengoptimalkan konsumsi dalam negeri yang besar sehingga menopang perekonomian, tetapi juga ekosistem industri halal dapat membuat Indonesia berdaya saing di pasar global juga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.

"Pengembangan ekonomi syariah sejalan dengan nilai Islam, fokus dalam mencapai keadilan sosial dan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya. 

Share
Topics
Editorial Team
Desy Yuliastuti
pingit aria mutiara fajrin
Desy Yuliastuti
EditorDesy Yuliastuti