7 Perbedaan Haji Plus dan Haji Furoda, Biaya hingga Masa Tunggu

- Haji Plus diselenggarakan oleh PIHK dan berada dalam kuota resmi pemerintah Indonesia.
- Haji Furoda menggunakan visa mujamalah dari Arab Saudi, tanpa kuota haji.
- Legalitas Haji Plus diawasi Kemenag, sementara Haji Furoda tidak terdapat pengawasan langsung.
Ingin menunaikan ibadah haji tanpa menunggu antrean terlalu lama? Haji Plus dan Haji Furoda adalah dua jalur alternatif selain haji reguler yang bisa jadi pilihan.
Keduanya sering disebut sebagai jalur haji non-reguler. Namun, dua-duanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal biaya, legalitas, waktu tunggu, dan penyelenggaraannya.
Agar Anda bisa memilih jalur haji yang paling sesuai dengan kebutuhan, kemampuan finansial, dan kesiapan, ketahui perbedaan Haji Plus dengan Haji Furoda berikut ini. Simak selengkapnya!
1. Pengertian Haji Plus dan Haji Furoda
Haji Plus adalah program haji khusus yang diselenggarakan oleh pihak swasta melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yang telah mendapat izin dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Jalur haji ini dikenal dengan ONH Plus.
Haji Plus masih dalam kuota resmi pemerintah Indonesia. Namun, jalur ini menawarkan layanan yang lebih premium dibandingkan haji reguler.
Sementara itu, Haji Furoda merupakan jalur haji yang menggunakan visa mujamalah atau undangan langsung dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Artinya, Haji Furoda tidak termasuk dalam kuota haji Indonesia, tapi sepenuhnya dikelola oleh pihak penyelenggara.
2. Legalitas dan pengawasan
Perbedaan Haji Plus dan Haji Furoda bisa dilihat dari legalitas serta pengawasannya. Haji Plus berada dalam pengawasan Kementerian Agama.
Semua proses, mulai dari pendaftaran, kuota, hingga pelaksanaan, dikontrol dan terdata dalam sistem resmi pemerintah. Oleh karena itu, Haji Plus dinilai lebih aman secara legal.
Meskipun sah secara hukum Islam dan diakui oleh pemerintah Arab Saudi, Haji Furoda tidak berada di bawah kuota resmi pemerintah Indonesia. Sehingga, jalur Furoda tidak mendapat pengawasan langsung dari Kementerian Agama. Bisa dibilang risiko administratif lebih tinggi seperti potensi pembatalan visa dari otoritas Arab Saudi bila terjadi kelebihan kuota visa mujamalah.
3. Masa tunggu dan kuota
Perbedaan Haji Plus dan Haji Furoda selanjutnya terletak dari masa tunggu dan kuota. Dibandingkan haji reguler, keduanya memang memiliki masa tunggu yang lebih cepat.
Masa tunggu Haji Plus sekitar 5 hingga 7 tahun tergantung wilayah dan ketersediaan kuota. Hal ini tentu menjadi daya tarik bagi banyak orang yang tidak ingin menunggu puluhan tahun untuk berhaji.
Adapun Haji Furoda tidak memiliki masa tunggu karena tidak menggunakan kuota haji Indonesia. Calon jemaah yang mendaftar bisa langsung berangkat di tahun yang sama jika proses administrasi dan visa berjalan lancar. Ini adalah satu-satunya jalur haji yang memungkinkan berangkat on the spot.
4. Biaya haji
Umumnya, biaya jalur Haji Plus harus merogoh kocek kisaran USD8.000 hingga USD12.000 atau sekitar Rp125 juta hingga Rp200 juta. Biaya ini tergantung penyelenggara dan paket layanan yang ditawarkan. Harga Haji Plus sudah termasuk akomodasi bintang 4 atau 5, katering, dan bimbingan manasik intensif.
Sementara itu, b iaya Haji Furoda jauh lebih mahal, yaitu sekitar USD20.000 hingga USD30.000 atau setara Rp300 juta sampai Rp450 juta. Biaya tersebut sebanding dengan kecepatan keberangkatan dan layanan eksklusif selama di Tanah Suci.
5. Fasilitas dan layanan
Dari segi layanan, Haji Plus dan Haji Furoda memiliki perbedaan. Haji Plus menawarkan layanan lebih baik dibandingkan haji reguler.
Fasilitas Haji Plus mencakup hotel yang lebih dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, makanan yang disesuaikan cita rasa kuliner Indonesia, serta pembimbing manasik yang berpengalaman.
Sementara itu, Haji Furoda umumnya menawarkan layanan setara atau bahkan lebih eksklusif dibandingkan Haji Plus. Namun karena visa mujamalah tidak dijamin kuota dan bisa ditolak kapan saja, aspek layanan juga bisa terdampak jika terjadi kendala pada proses keimigrasian.
6. Risiko dan jaminan keberangkatan
Perbedaan Haji Plus dan Haji Furoda tampak juga dari risiko dan jaminan keberangkatan. Haji Plus memberikan jaminan keberangkatan sesuai nomor porsi dan kuota resmi meski tetap harus menunggu dalam antrean.
Namun, Haji Furoda menawarkan keberangkatan instan dan memiliki risiko tertinggi terkait visa. Jika visa ditolak oleh pemerintah Arab Saudi mendekati waktu keberangkatan, calon jemaah bisa gagal berangkat meskipun biaya sudah dibayar.
Oleh karena itu, sangat penting memilih penyelenggara yang terpercaya dan memiliki rekam jejak baik dalam mengurus visa mujamalah.
7. Prosedur pendaftaran
Perbedaan yang terakhir terkait prosedur pendaftarannya. Haji Plus hanya bisa didaftarkan melalui PIHK yang terdaftar dan berizin resmi dari Kementerian Agama. Calon jemaah juga harus membayar setoran awal dan akan menerima nomor porsi keberangkatan.
Pada Haji Furoda diselenggarakan oleh biro perjalanan haji dan umrah yang memiliki koneksi langsung dengan pihak Arab Saudi. Biasanya pendaftaran dibuka lebih dekat dengan musim haji dan tanpa pemberian nomor porsi.
Itulah perbedaan mengenai Haji Plus dan Haji Furoda. Memilih jalur haji harus cermat agar sesuai dengan kebutuhan, kondisi finansial, dan kesiapan calon jemaah.
Jika Anda ingin layanan premium dengan pengawasan resmi dan masa tunggu lebih singkat, Haji Plus bisa menjadi pilihan terbaik. Namun jika ingin berangkat haji secepat mungkin tanpa antrean dan siap menanggung risiko administratif yang lebih tinggi, Haji Furoda bisa dipertimbangkan.
Apa pun jalur yang Anda pilih, pastikan untuk mengecek legalitas penyelenggara, memahami prosesnya secara menyeluruh, dan mempersiapkan diri baik secara spiritual maupun finansial. Dengan begitu, ibadah haji dapat terlaksana dengan lancar dan mabrur.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!