Jakarta, FORTUNE - Non-Fungible Tokens (NFT) saat ini sedang ramai diperbincangkan dan menggemparkan dunia seni.
Melansir Fortune.com, saat ini, para inovator menggunakan NFT terutama untuk karya seni dan barang koleksi. Tetapi, di masa depan, beragam barang fisik maupun digital unik kemungkinan bakal berbasis NFT dan memungkinkan individu untuk memindahkan identitas serta kepemilikan digital mereka dengan sangat mudah di antara ekosistem online, platform, games, dan semesta digital.
Teguh Kurniawan Harmanda, COO Tokocrypto, mengatakan saat ini tren NFT semakin meningkat. Bahkan, menurutnya, NFT lebih dari sekadar koleksi, “NFT yang dirilis dalam kuantitas terbatas memiliki nilai yang tinggi di mata kolektor sebagai investasi. Bahkan, kepemilikian NFT dapat diatribusikan atas suatu benefit,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Selasa (5/10).
Harmanda mengatakan karya seni dalam bentuk NFT memiliki kelebihan yang tidak dimiliki karya seni konvensional. Pertama, kepemilikian NFT sangat jelas karena terekam dalam blockchain dan dapat diverifikasi. Kedua, NFT tidak dapat diduplikasi dan keasliannya dapat dengan mudah diautentikasi.
Begitu mudahnya pemindahan kepemilikan dan beberapa kelebihan lain, menyebabkan NFT semakin populer bagi berbagai kalangan. Namun, yang menarik adalah hal apa saja yang mendorong kenapa seseorang membeli sebuah karya seni melalui NFT. Berikut adalah beberapa yang dicatat oleh Fortune.com.
NFT adalah aset keuangan yang dapat kita beli dan jual
Agustus 2021 menjadi masa pemecahan semua rekor nilai transaksi NFT: OpenSea, platform NFT terkemuka, melampaui volume penjualan US$3 miliar. Spekulan menghabiskan ribuan dan terkadang jutaan dolar untuk hak memiliki gambar langka.
Tom Brady meluncurkan platform NFT Autograph, dan Stephen Curry mengubah avatar Twitter miliknya menjadi NFT yang dibelinya seharga US$180.000. Hal ini ia lakukan untuk menyelaraskan jenamanya dengan kelas aset yang sedang berkembang ini.
NFT adalah simbol status
Saat kita menghabiskan seperempat dari waktu sehari untuk online, kita lebih peduli dengan presentasi diri kita sendiri dalam kehidupan digital sehari-hari—aspek performatif dari interaksi sosial, seperti yang dijelaskan sosiolog Erving Goffman dalam karya The Presentation of Self in Everyday Life.
Kostum itu penting. Ketika avatar seseorang adalah visual yang terbukti langka yang pemiliknya benar-benar membeli seharga US$100.000, gambar itu mengatakan banyak tentang pemiliknya. Misalnya, tentang status kekayaan, aktivitasnya di dunia NFT, maupun kepemilikan aset-aset kripto yang menarik.
NFT menghubungkan penggemar dan seniman idola mereka
Kita bisa saja bersikap sinis terhadap NFT sebagai mainan bagi orang superkaya. Tetapi, sebagian besar NFT berharga sangat murah, dan siapa pun dapat membelinya. Banyak kolektor NFT adalah penggemar. Mereka tidak berharap untuk menjual NFT koleksinya dengan harga yang lebih tinggi.
Banyak pula pembuat NFT melewati galeri dan rumah lelang untuk menjangkau penggemar mereka secara langsung, terlibat dengan mereka di seputar seni, dan mempertahankan nilai lebih banyak lagi daripada yang mereka ciptakan.